MINUT—Guna meningkatkan sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) bagi masyarakat Minahasa Utara (Minut), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minut melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Minut, menggelar Pelatihan Pengelolaan Pepaya.
Kegiatan yang diselenggarakan di Sutan Raja Hotel, Kamis (23/6/16) sore tadi, dibuka langsung oleh Bupati Minut Vonnie Anekke Panambunan (VAP), didampingi Kepala Disperindag Minut, Vino. W.L Dondokambey.
Kepala Disperindag Minut dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut sesuai Visi dan Misi Bupati Vonnie A Panambunan dan Wakil Bupati Minut Ir Joppie Lengkong untuk periode (2016- 2021), yakni menitikberatkan pembangunan pada sektor industri termasuk IKM, untuk kesejahteraan masyarakat Minut.
Dikatakan Dondokambey, Jenis IKM pangan memberikan kontribusi terbesar, di badingkan jenis IKM lainnya yaitu sebesar 1.965 unit usaha. Dondokambey juga menjelaskan, bahwa buah pepaya merupakan salah satu hasil sumber daya lokal yang banyak produksinya di daerah Minahasa Utara, selain kelapa. Namun dalam pemasaran masih banyak di jual dalam bentuk buah yang masih segar, ataupun sedikit di olah menjadi asinan.
“ Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan pengetahuan, dalam hal diversivikasi produk hasil olahan buah pepaya. Hal ini di harapkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya yang memiliki minat terhadap usaha pengolahan buah pepaya, sehingga meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha yang tidak lain warga masyarakat Minut,” jelasnya.
Lanjutnya, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA ), maka di butuhkan peningkatan kemampuan masyarakat, untuk mampu bersaing dengan produksi yang memiliki kualitas yang berdaya saing pula.
“ Selain bertujuan untuk memperkenalkan cara pengolahan buah pepaya, dalam hal diversivilasi produk. Juga untuk meningkatkan sumber daya pelaku usaha, dan untuk kesejahteraan masyarakat Minut pada umumnya,” jelas Kepala Disperindag Minut Vino Dondokambey.
Diketahui Pelatihan Pengolahan Pepaya di selenggarakan hari ini dari tanggal (23-25) Mei 2016, dan di ikuti oleh 50 peserta pelaku usaha.
(enol)
