
SULUT,(speednews-manado.com)—Pemadaman listrik dengan durasi 20 jam lebih oleh PT.PLN Suluttenggo yang terjadi beberapa hari terakhir ini, membuat mantan legislator DPRD Sulut Jhon Dumais angkat bicara.
Menurutnya pemadaman listrik saat ini sangat luar biasa, karena sejak 70 Tahun Indonesia Merdeka tidak pernah terjadi hal seperti ini, untuk itu pihaknya sebagai masyarakat Sulut mempertanyakan kinerja dn profesionalitas dari General Manager (GM) PT PLN Suluttenggo yang saat ini dijabat oleh Baringin Nababan.
“ Pemadaman listrik kali ini luar biasa, bisa mendapatkan Rekor MURI. Karena sejak Indonesia merdeka selama 70 Tahun, biasanya pemadaman listrik hanya berlangsung 2-3 jam saja. Tapi kali ini 30 jam listrik di Sulut mati. Dimana profesionalitas kerja PT PLN Suluttenggo,” pungkas Dumais mewakili elemen masyarakat saat bersama-sama dengan para jurnalis di Sulut, menyampaikan aspirasi di Kantor DPRD Sulut yang diterima oleh Sekertaris Komisi IV Fanny Lego,Senin (18/01) siang, sebelum melakukan unjuk rasa di kantor PLN Suluttenggo.
Dumais juga meminta kepada DPRD Sulut, agar bisa menindaklanjuti semua aspirasi yang disampaikan oleh para jurnalis yang peduli dengan masyarakat Sulut, terkait pemadaman listrik yang terjadi akhir-akhir ini.
“ DPRD Sulut harus sikapi dengan tegas terkait pemadaman listrik oleh PLN Suluttenggo, yang merugikan masyarakat Sulut. Jangan hanya lips service dan sebagai public Speaking saja,” tegas Dumais.
Sementara itu Sekertaris Komisi IV DPRD Sulut Fanny Lego mengungkapkan, semua aspirasi yang disampaikan oleh para jurnalis dan perwakilan komponen masyarakat akan disampaikan dan dibahas bersama pimpinan dan Komisi DPRD Sulut.
Namun Lego menegaskan, bahwa pihaknya sebagai wakil rakyat sudah bosan dengan statetment-statetmen bohong di media dari pihak PLN Suluttenggo terkait masalah pemadaman listrik. Menurutnya orang-orang di PLN sama seperti boneka dan badut saja.
“ Statetmen-statetmen PLN di media semuanya tidak ada yang benar alias bohong, wajar kalau dikritik. Manajemen PT PLN Suluttenggo perlu di audit, terkait penggunaan anggaran selama ini yang dikucurkan. Masih banyak mafia di Negara kita, termasuk PLN,” ujar politikus PDI Perjuangan ini.(romelnayoan)