Dumais : Pemadaman Listrik Berjam-Jam, Merupakan Teror Ekonomi.

Manado, Slider97 Dilihat

 

aksi unjuk rasa jurnalis dan perwakilan elemen masyarakat yang diterima oleh GM PLN Suluttenggo, dan diwarnai dengan gerakan pemasnagan lilin sebagai tanda aksi protes kepada pihak PLN.(foto:speednews-manado.com)
aksi unjuk rasa jurnalis dan perwakilan elemen masyarakat yang diterima oleh GM PLN Suluttenggo, dan diwarnai dengan gerakan pemasnagan lilin sebagai tanda aksi protes kepada pihak PLN.(foto:speednews-manado.com)

MANADO,(speednews-manado.com)—Meski sudah bukan seorang legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, sosok Jhon Dumais masih memiliki kepedulian kepada masyarakat Sulut dalam menyikapi pemadaman listrik yang dilakukan oleh pihak PT PLN Suluttenggo, yang tidak beraturan dan tanpa pemberitahuan serta berlangsung dengan puluhan jam listrik padam beberapa hari terakhir ini.

Bahkan mantan legislator DPRD provinsi  sulut ini, Jhon Dumais, mewakili komponen masyarakat bergabung bersama-sama para Jurnalis di Sulut menyampaikan aspirasi ini ke DPRD Provinsi Sulut, selanjutnya ikut melakukan aksi unjuk rasa di Kantor PT PLN Suluttenggo untuk meminta pertanggung jawaban, atas masalah pemadaman listrik yang berlangsung dalam durasi puluhan jam  dan sangat merugikan masyarakat.

Menurut Dumais, pemadaman listrik oleh PLN Suluttenggo selama beram-jam, merupakan terror ekonomi bagi masyarakat Sulut. Dikatakannya, bisa dibayangkan para ibu-ibu rumah tangga yang menyimpan ikan di dalam kulkas, dan para usaha-usaha kecil seperti UMKM yang menyimpan barang dagangan di dalam freezer pendingin ika listrik padam selama puluhan jam.

Baca juga:  Kunjungi Kampung Arab, SK & AA Disambut Antusias Masyarakat dan Tokoh Agama

“ Semuanya pasti akan rusak dan busuk, berapa kerugian yang dialami oleh para Ibu-Ibu rumah tangga dan para usaha kecil UMKM, apakah itu dipikirkan oleh pihak PLN Suluttenggo?, hal ini merupakan terror ekonomi bagi masyarakat Sulut,” tegas Dumais sampaikan aspirasi kepada GM PLN Suluttenggo Baringin Nababan, saat menerima aksi unjuk rasa para Jurnalis dan perwakilan masyarakat di kantor PLN  Suluttenggo, Senin (18/01).

Disisi lain Dumais menegaskan, disaat pemadaman listrik terjadi atau berlangsung puluhan jam seperti yang dilakukan oleh PT PLN Suluttenggo, berbagai kesenjangan social bisa terjadi. Seperti pencurian,atau aksi-aksi lain yang dapat mengganggu stabilitas kemanan dan ketertiban di masing-masing wilayah, saat terjadi pemadaman listrik dalam waktu yang lama.

de2“ Disaat listrik padam dalam waktu puluhan jam seperti yang terjadi beberapa hari ini, sama saja memberikan peluang untuk terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Seperti pencurian serta perbuatan-perbuatan yang dapat mengganggu kemanan dan ketertiban, untuk itu kami hadir disini untuk meminta pertanggung jawaban terkait pemadaman listrik. Karena merasa dirugikan, dimana keadilan dari PLN. Ketika listrik terlambat membayar sehari langsung diputuskan atau digunting, sedangkan masyarakat membayar listrik meski yang terbanyak bukan listrik menyala tetapi lebih banyak pemadaman listrik oleh pihak PLN,” pungkas Dumais.

Baca juga:  Diduga Ada Hubungan Keluarga Dengan Calon, Tim Hukum AARS Ingatkan Kode Etik Netralitas & Kemandirian Penyelenggara

Sementara para jurnalis meminta agar GM PT PLN Suluttenggo, selain merombak struktur Direksi PT PLN Suluttenggo, juga kalau GM PLN tidak bisa mengatasi masalah pemadaman listrik agar segera mengundurkan diri dari jabatan.

Diketahui dalam aksi unjuk rasa tersebut, para jurnalis melakukan gerakan pemasangan lilin, sebagai tanda protes terhadap pemadaman listrik oleh PLN Suluttenggo.(romelnayoan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *