Masengi Soroti Pekerjaan Balai Jalan Nasional Wilayah XV

Legislatif, Sulut194 Dilihat
Eddyson Masengi

 

SULUT – Pekerjaan Balai Jalan Nasional (BJN)wilayah XV, Riel Mantik terbilang sangat lambat dan tidak benar. Hal ini di soroti dan dikatakan langsung oleh Sekretaris Komisi III DPRD Sulut Eddyson Masengi dari Fraksi Golkar, Senin (04/06/18).

 

Masengi mengatakan pada waktu lalu Kepala Balai Jalan orang jawa pekerjaannya sangat serius. “Kita buktikan sekarang ini, hampir semua jalan nasional rusak parah. Mereka hanya menggalinya kemudian dibiarkan begitu saja,” ujarnya.

 

“Ketika hujan turun, tertimbunlah galian tersebut sehingga banyak sekali terjadi lakalantas. ada anggaran, tapi kerjanya kapan, sementara sudah banyak korban jiwa. Kami menyarankan untuk kasus lakalantas segera laporkan ke kepolisian karena ada undang-undang jalan yang mengaturnya, “tegas Masengi.

Baca juga:  Penyelenggaraan Pangan Dalam UU Pemda Salahsatu Pokok Bahasan RDPU BULD DPD RI

 

Lanjutnya, kalaupun memang benar ada anggaran segera ditimbun jalannya agar tidak menyusahkan masyarakat.” Jangan hanya mengutamakan program strategis Nasional, seperti proyek jalan Tol. Sementara jalan nasional khususnya jalan trans Sulawesi, Tomohon hanya dibiarkan saja,”ungkapnya.

 

Kepada wartawan, Masengi juga menegaskan, bukan hanya masalah jalan yang terkesan lambat dikerjakan, tapi pembersihan rumput jalan juga lambat.

 

”Kalau pimpinan yang lalu, pembersihan rumput jalan itu rutin dikerjakan. Nah, yang terjadi sekarang lambat sekali pembersihannya. Bahkan sudah banyak kayu-kayu yang berada di jalan tidak diangkat,” jelas Masengi.

 

“Kepala Balai jalan jangan hanya mementingkan program strategis nasional. Atau diduga mungkin gaya kerja orang Minahasa seperti itu. Kalau kerjanya Kepala Balai Jalan lebih baik dari yang lalu kami puji. Ini fakta yang berbicara, hampir semua proyek jalan nasional terbengkalai,” tandas legislator Partai Golkar ini.

Baca juga:  Ketua Umum PWI pusat Hendry Ch Bangun, Wartawan Agar Manfaatkan Program Rumah Subsidi

 

Terkait rusaknya jalan trans sulawesi, Masengi mengaku banyak sekali aspirasi yang masuk kepada mereka.”Banyak keluhan masyarakat, mulai dari pica ban, lakalantas dan sudah banyak korban jiwa. Jadi kami berharap Balai Jalan dan pemerintah menseriusi keluhan masyarakat. Program Strategis Nasional misalnya Jalan Tol penting juga. Tapi jangan biarkan proyek jalan nasional lainnya,” tutup Masengi. (Ika)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Speed News Manado di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *