AMURANG—Pasca insiden pemukulan warga Pondang Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), oleh tujuh oknum aparat kepolisian Polres Minsel pada pekan lalu, menjadi polemik ditengah masyarakat KabupateMinsel.
Karena ulah dari anak buah atau Aparat Polisi jajaran Polres Minsel, membuat Kapolres AKBP Arya Perdana SH.SIK.MSi harus berulang kali menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas keteledoran anak buahnya.
Bahkan pada Kamis (27/10/16), Kapolres Minsel melakukan tatap muka langsung dengan unsur pemerintah dan masyarakat Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur, bertempat di Balai Kantor Kelurahan Pondang.
Kapolres Arya Perdana dalam tatap muka itu, memohon maaf untuk kesekian kalinya kepada masyarakat atas kekhilafan dan kelalaian anggotanya yang telah bertindak improsedural dengan melakukan tindakan kekerasan.
“Saya sangat menyayangkan terjadinya insiden ini. Selama ini saya selalu menekankan pada seluruh anggota agar jangan pernah menyakiti hati masyarakat sekecil apapun. Jangankan memukul membentak masyarakat saja, pasti anggota itu saya sikat,” tegas Kapolres Minsel.
Ditambahkannya, tidak ada pembelaan terhadap anggota polri yang melakukan pelanggaran apalagi kejahatan, untuk itu Kapolres minta masyarakat serahkan dan percayakan kasus tersebut untuk mereka tangani.
“Saya selaku Kapolres Minsel, menjamin tidak akan membela anggota yang telah melakukan tindakan kekerasan. Untuk berkas perkaranya sudah selesai, direncanakan minggu depan akan segera disidangkan,” jelas Perdana.
Lanjut Perdana, bagi korban pemukulan Kapolres menegaskan, bahwa jajarannya akan bertanggungjawab membiayai baik secara moril maupun materil dalam kaitan rehabilitasi kondisi kesehatan terhadap korban.
Tatap Muka Kapolres dengan Msyarakat Minsel ditutup dengan dialog interaktif, antar masyarakat dengan pihak kepolisian. Dimana berbagai saran pendapat, masukan, maupun koreksi masyarakat, disampaikan secara lugas yang langsung ditanggapi oleh Kapolres Minsel.
(hezkyliando)