TOMOHON – Program jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari sistem jaminan sosial nasional yang diselenggarakan melalui mekanisme asuransi sosial yang bertujuan agar seluruh penduduk Indonesia terlindungi dalam system asuransi sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.Ak yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Ir. H.V. Lolowang, M.Sc saat menghadiri kegiatan Audiensi dan Pemadaan Data Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional Kota Tomohon di Aula AAB Quest House Kelurahan Matani III, Selasa (13/3/18).
“Tujuan program JKN adalah untuk memberikan jaminan sosial dan kesehatan secara lebih merata, lebih adil dan dirasakan manfaatnya secara nyata oleh seluruh rakyat Indonesia khususnya di kota Tomohon.” Kata Lolowang.
Ditambahkannya, peserta JKN-KIS di tomohon sudah tercover sebanyak 96%, seangkan yang belum menjadi peserta berjumlah 4%. Untuk itu, sebagaimana sesuai amanat resolusi WHA ke 58 tahun 2005 di Jenewa, dimana setiap warga Negara mengembangkan universal health coverage semesta bagi seluruh penduduk, maka pemkot tomohon akan berupaya untuk dapat menyelenggarakannya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Daerah Kota Tomohon Djonni P. Kereh, M.Kes dalam laporannya mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data kepesetaan JKN kota Tomohon tahun 2018 untuk menunjang program universal health coverage semesta.
Turut hadir dalam kegiatan ini selaku narasumber kepala BPJS Kesehatan Cab. Tondano Donny J. Saefudin, S.Kom, kepala kantor BPJS Kesehatan Tomohon dr. Selvy Kapoh, Kadis DukCapil Tomohon Ir. Royke A. Roeroe serta para peserta.
(denny)