TOMOHON – Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) kembali menggelar demo damai untuk kedua kalinya di depan Kantor BPMS GMIM tepatnya di Kelurahan Talete Tomohon utara, Selasa (20/9/16). Dari pantauan speednews-manado.com dilapangan mahasiswa berorasi silih berganti meneriakkan aib para oknum petinggi BPMS GMIM.
Salahsatu poin dalam orasinya para mahasiswa yang tergabung dari beberapa fakultas ini mempertanyakan para oknum petinggi BPMS GMIM khususnya bendahara sinode yang memblokir rekening fakultas theologia yang mengakibatkan seluruh aktivitas dalam fakultas dan asrama terhenti.
“Saat ini fakultas Theologia berada dalam masa akreditasi jadi kami sangat membutuhkan uang untuk membeli barang-barang atau apa saja yangdiperlukan dalam masa akreditasi dan itu yang sangat kami pertanyakan, kenapa di blokir?,” ujar Victor Kasenda wakil ketua BEM fakultas Theologi.
Kami mengharapkan Sinode jangan terlalu intervensi sampai kedalam kan prosedurnya sudah ada dari Sinode ke Yayasan truss ke fakultas tapi mengapa Sinode harus ngotot sampai ke fakultas dan masalah sekarang di asrama sudah tidak ada makanan kalaupun ada itu bukan dibeli dari uang fakultas karena ditahan.
“memang uang tersebut bisa diambil tapi harus ada tandatangan dari PD II atas nama ibu Altje padahal sudah bukan ibu Altje lagi yang PD II tapi ibu Mariani, tapi kenapa sinode harus ngotot ibu Altje,” tambah salahsatu mahasiswa.
Akar permasalahan ini menurut kami dipicu dengan adanya persaingan beberapa oknum BPMS yang akan bertarung di pemilihan BPMS 2016 sehingga UKIT jadi korban.
Pdt Petra Rembang Wakil Ketua bidang SDM dan duaorang lainnya saat menerima perwakilan mahasiswa membantah kalau telah terjadi pemblokiran rekening fakultas theologia.
Untuk lebih meyakinkan mahasiswa Rembang membacakan surat yang menyatakan permohonan ke PT BNI 46 bahwa belum mengadakan pergantian specimen tandatangan pada nomor rekening 02268xxxxx atas nama fakultas theologia UKIT AZR Wenas.
“Jadi disini yang dimaksudkan adalah yang dilarang pergantian specimen yang lama dan itu juga berlaku untuk nomor rekening yang ada di bank BRI jadi bukan diblokir,” kilahnya.
“Saat Pdt Petra membacakan surat tersebut kami meminta surat tersebut dan melihatnya dan ternyata surat tersebut tidak mempunyai nomor surat, dan herannya lagi Kopnya Sinode GMIM tapi tidak ada tandatangan ketua sinode,” ujar salahsatu mahasiswa sambil mengutip perkataan bendahara ‘ kalau perlu uang datang kesini (Kantor Sinode) karena GMIM banyak duit.
(Denny Poluan)