
TOMOHON – Komitmen Pemerintah Kota Tomohon untuk terus memajukan Kota Tomohon dalam berbagai bidang utamanya melalui pendidikan yang adalah modal utama untuk menjamin masa depan yang cerah.
Serta upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mengelolah dan memberdayakan seluruh potensi yang ada di Kota Tomohon dan lingkungan sekitar kita.
Hal ini di ungkapkan Wakil Walikota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan saat mendampingi 30 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Tomohon tahun 2016 untuk melaksanakan studi banding di Provinsi Bali, 22-24 Agustus 2016.
Kunjungan di SMA Kristen Harapan Kota Denpasar pada hari pertama. Wawali yang didampingi Kadis Dikda Drs Gerardus Mogi diterima langsung oleh Kepala Sekolah Drs I Made Rai Elieser MPd dan Ketua Yayasan Persekolahan Pdt I Wayan Sudiarte bersama staf guru dan yayasan.
Rombongan disambut tarian khas Bali yang dibawakan oleh para siswa SMA Kristen Harapan. Wawali Sompotan dalam sambutannya memperkenalkan profil Kota Tomohon dengan segala keunikannya.
“Kota Tomohon itu kota yang dingin dan diapit oleh dua gunung Berapi yakni Gunung Lokon dan Mahawu. Kami juga memiliki keunggulan yakni di sektor pariwisata. Salah satunya yakni iven Tomohon International Flower Festival (TIFF). Untuk itu saya mengundang SMA Kristen Harapan untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini,” jelas Wawali dengan harapan studi banding kali ini, Pemkot Tomohon bisa menimba ilmu untuk dipraktekkan di sekolah-sekolah di Tomohon.
“Agenda studing ini merupakan hadiah atau apresiasi yang besar dari Pemkot Tomohon kepada adik-adik Paskibra yang telah berhasil menunaikan tugas negara di tanggal 17 Agustus. Saya berharap melalui study banding ini adik-adik Paskibra dapat menggali ilmu yang lebih dalam di sekolah ini,” tukas Wawali.
Sementara itu dalam penyampaiannya, Kepsek SMA Kristen Harapan mengatakan sangat berbangga hati menjadi sekolah tujuan Pemkot Tomohon dalam studi banding kali ini.
“Sudah ketiga kalinya Pemkot Tomohon bersama adik-adik Paskibra datang ke sekolah kami. Ini tentu saja merupakan suatu kebanggaan bagi kami karena bisa berbagi dan belajar mengenai sejumlah kegiatan terutama tentang kegiatan ekstrakurikuler Paskibra,” ujar Kepsek Elieser, sambil menambahkan untuk soal undangan Wawali untuk menghadiri iven TIFF, dibincangkan dengan pihak sekolah.
“Namun pastinya tahun depan kami akan berkunjung ke Kota Tomohon,” ujar Elieser. Di sisi lain Kadis Dikda Drs Gerardus Mogi mengatakan Pemkot Tomohon mengagendakan kegiatan Paskibra ini dengan porsi yang lumayan penting.
“Karena kegiatan Paskibra ini merupakan kegiatan positif menumbuhkan disiplin dan mental yang kuat bagi adik-adik siswa. Terbukti tahun ini perwakilan Kota Tomohon yakni Krisan Sangari terpilih mewakili Sulut untuk bertugas mengibarkan bendera di Istana Negara,” ujar Mogi menambahkan.
Selanjutnya pihak sekolah mempresentasikan keunggulan sekolah yang memiliki 1500 siswa. Sekolah yang berdiri di bawah Yayasan Gereja Protestan Bali ini sudah berusia 52 tahun.
Sekolah ini terbilang maju dengan sejumlah fasilitas dan prestasi nasional. Satu keunggulan sekolah ini adalah secara rutin melaksanakan pertukaran pelajar dan guru ke luar negeri.
Untuk kegiatan Paskibra sendiri, merupakan kegiatan penting karena setiap 17 Agustus, sekolah menugaskan Paskibra dengan pasukan lengkap layaknya Paskibra yang bertugas di Istana Negara. Sekolah ini juga terpilih mengutus beberapa siswanya bertugas di Istana Negara Jakarta.
Acara selanjutnya dilakukan pertukaran cendera mata oleh Wawali dan Kepsek sebelum akhirnya rombongan melakukan peninjauan ke fasilitas sekolah. Kunjungan berikutnya ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali yang diterima Kadis Kusuma Wardhani SH MM yang diwakili oleh staf.
Dalam kunjungan ini pun dilakukan presentasi dari Disdikpora soal kegiatan Paskibra. Selanjutnya dilakukan pertukaran cendera mata. Dalam studi banding ini juga diikuti oleh sejumlah pelatih dan Pengurus Paskibra Indonesia (PPI) Kota Tomohon dan sejumlah Kepala Sekolah.
(Denny Poluan)