TOMOHON – Pemkot Tomohon menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi yang dilaksanakan di Wale Syalom Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah pada selasa (28/6/16) kemarin.
Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak saat membuka kegiatan mengingatkan pentingnya meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kota Tomohon termasuk upaya promotif dan preventif dalam penanganan masalah gizi yang ada ditengah-tengah masyarakat maupun keluarga.
“Saya bersyukur karena dari 498 Kabupaten/Kota yang disurvey, ternyata Kota Tomohon tahun ini dapat mencapai predikat sebagai salah satu dari sembilan daerah Kabupaten/Kota di Indonesia yang tidak ada masalah gizi masyarakat,” kata Eman.
Predikat ini jelas Eman, diperoleh berdasarkan kriteria World Health Organization (WHO) serta survey Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2015 dengan indikator antara lain status gizi buruk yaitu berat badan menurut umur kurang dari 10% pencapaian di Kota Tomohon adalah 3,4%,.
Kemudian status gizi pendek dan sangat pendek (stunting) yakni tinggi badan menurut umur kurang dari 20% pencapaian di Kota Tomohon sebesar 19,9% dan untuk status gizi kurus dan sangat kurus (wasting) yakni berat badan menurut tinggi badan kurang dari 5% dengan pencapaian 0.3%.
“Predikat ini merupakan pencapaian keberhasilan pelaksanaan program gizi di Kota Tomohon yang patut diberikan apresiasi,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya untuk mewujudkan perilaku keluarga sadar gizi (kadarzi) makan perlu didukung dengan sejumlah aspek seperti aspek keluarga, masyarakat, pelayanan kesehatan dan pemerintah.
“Pada aspek keluarga dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dan kepercayaan, nilai norma yang berlaku, sementara itu aspek masyarakat perlu diperhatikan dukungan stakeholders seperti tokoh agama/masyarakat, LSM, ormas, media massa, sektor swasta termasuk kalangan legislatif dan eksekutif, sedangkan untuk aspek kesehatan mencakup pelayanan preventif dan promotive serta pada aspek pemerintahan mencakup adanya kebijakan yang mendukung serta pelaksanaan kebijakan yang tepat melalui program yang ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan,” tutup Eman.
Kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Tomohon Dr. Deestje Liuw M Biomed sebagai pihak pelaksana kegiatan mengatakan tujuan umum kegiatan ini yakni untuk terbentuknya keluarga sadar gizi melalui proses pendampingan, tujuan khusus yang berkaitan dengan mendampingi keluarga sasaran gizi meliputi membawa balitanya datang ke posyandu secara teratur sekaligus mengecek kesehatan, memberi asi saja sampai bayi berusia 6 bulan, makan aneka ragam makanan, menggunakan garam beryodium serta minum suplemen gizi bagi balita, ibu hamil dan ibu nifas sesuai anjuran.
Hadir sebagai peserta para Kader Kelurahan se-Kota Tomohon bersama para tokoh agama, dan untuk narasumber unsur Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Tomohon, unsur Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulut dan unsur Poltekes Manado Jurusan Gizi.
(Denny Poluan)