
TOMOHON – Pemerintah Kota Tomohon telah merealisasikan gaji 13 bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Kota Tomohon dimana penyalurannya telah mulai disalurkan melalui rekening masing-masing pegawai seperti yang disampaikan Sekretaris Daerah Kota Tomohon DR Drs Arnold Poli SH MAP yang diinformasikan juga oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Ronni Lumowa S Sos MSi saat menjadi Pembina apel kerja pada Selasa 28 Juni 2016 kemarin di Pendopo kantor Walikota.
Dalam arahannya Lumowa mengingatkan agar gaji 13 yang di peroleh ini, digunakan untuk kepentingan pendidikan bagi anak-anak yang akan melanjutkan sekolah baik dari TK ke SD, SMP, SMA dan Ke Perguruan Tinggi. Gunakan gaji ini untuk pembiayaan pendidikan anak-anak sekolah, karena bekal pendidikan bagi masa depan anak-anak sangat penting karena anak-anak nantinya menjadi penerima tongkat estafet dalam pembangunan yang ada dan secara berkelanjutan.
Pada kesempatan ini Lumowa mengingatkan agar seluruh Aparatur Sipil Negara dapat bekerja secara optimal sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Sambil terus membekali individu dengan berbagai disiplin ilmu dan keterampilan yang memadai dalam mendukung suksesnya tugas-tugas yang diembankan. Sekaligus membekali personil dalam menghadapi era persaingsan yang kompetitif dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kota Tomohon menjadi tujuan para investor dalam menanamkan modalnya seperti untuk pengembangan Wahana permainan dan rekreasi untuk menunjang kepariwisataan di Kota Tomohon. Para investor ini mengharapkan agar Pemerintah Kota Tomohon dapat menyediakan lahan 20 ha untuk dibangun wahana dan sarana hiburan rakyat dan wisatawan seperti yang ada di Cina,” kata Lumowa.
Pemkot Tomohon menawarkan Show Window untuk lokasi rencana pembangunan wahana hiburan dan pengembangan pariwisata di Kota Tomohon. Di akhir pembinaannya Lumowa kembali mengingatkan jajaran Pemkot Tomohon agar dapat mengelola keuangan masing-masing dengan baik, serta menghimbau para orang tua murid agar menyekolahkan mereka di sekolah-sekolah yang dekat dan terjangkau karena pada umumnya untuk kurikulum sekolah semua sama tinggal bagaimana anak-anak menyerap dan mempelajarinya untuk bekal di masa depan.
(Denny Poluan)