TOMOHON, (speednews-manado.com) – Badan narkotika kota (BNK) Tomohon dibawah pimpinan AKBP Nicolaus Pangemanan berhasil mengamankan 11 orang ABG usai menggelar pesta miras di Post pertama jalan menuju bukit Mahawu Tomohon pada Rabu (04/5/16) sekitar pukul 10:30 WITA.
Pangemanan saat dikonfirmasi melalui sekretaris BNK Tomohon Tonny Lasut membenarkan penangkapan tersebut. Kepada sejumlah wartawan Lasut menjelaskan 11 orang yang diciduk BNK 10 diantaranya adalah pelajar aktif di SMP, dan SLTA yang ada di Tondano. Bahkan kata Lasut dua 2 diantaranya adalah pelajar siswi dan satu lagi sudah drop out .
“ Kronologisnya tadi pagi sekitar pukul 10:00 pihak kami BNK Kota Tomohon mendapat informasi dari Polisi kehutanan bahwa ada sekumpulan pelajar yang lengkap dengan seragam sekolah diduga sedang menggelar pesta miras di kompleks jalan menuju bukit Mahawu,” ungkap Lasut.
Mendapat informasi yang dirasa sangat penting, tujuh orang dari BNK Tomohon langsung bergerak menuju lokasi. Sebelum tiba dilokasi kata Lasut, para pelajar sudah berada di dalam mikrolet. Takut buruan lepas tim kami langsung mencegat mirkro yang ditumpangi para pelajar tersebut dan kami berhasil menemukan miras jenis captikus didalam botol air mineral ukuran 1 liter serta 5 sachet obat batuk yang diduga dipakai untuk mencampur dengan captikus.
“Usai diringkus ke-11 Abg ini langsung diserahkan ke Polsek Tomohon tengah untuk dilakukan pemeriksaan dan pembinaan. dan menurut 2 pelajar wanita saat dikonfirmasi, kedatangan mereka ke puncak Mahawu dalam rangka memperingati hut salahsatu teman mereka, ” ujarnya.
Menurut Lasut ini sangat disesalkan karena pihak pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya memerangi narkoba dan miras, dan yang sangat memalukan lagi pelakunya adalah para siswa-siswi yang merupakan harapan bangsa. Bukan tidak mungkin merasa tidak puas mereka mencoba hal-hal yang lebih parah lagi seperti narkoba.
Kabid Pemuda Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Minahasa Ventje A Kandouw saat ditemui di Polsek Tomteng mengatakan kejadian ini sangat memalukan karena para pelaku adalah siswa-siswi aktif.
“Tentu dengn adanya kejadian ini pihak kami (Dikpora) melalui para kepala sekolah dari siswa-siswi yang terjaring untuk melakukan pembinaan, tentunya juga dibutuhkan peran aktif dari para orang tua siswa,” jelasnya.
Kapolsek Tomohon tengah Kompol frangky Manus kepada speednews-manado.com mengatakan sampai malam ini masih ada 9 orang yang belum dikembalikan karena masih menunggu orangtua masing-masing untuk menjemput sekaligus memberikan pembinaan sementara 2 pelajar perempuan sudah dijemput pihak keluarga yang diwakilkan kepada pihak sekolah.
“ Malam ini semua akan dipulangkan karena apa yang pelajar-pelajar ini lakukan hanyalah kenalan remaja bukan pidana namun tentunya sebelum dipulangkan akan dilakukan pembinaan,” kata Manus.
(DENNY POLUAN)