
TOMOHON, (speednews-manado.com) – Ir Stefanus BAN Liow anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI utusan Sulawesi utara, menggelar reses ke-3 dengan wartawan biro Tomohon di restoran Manggaray, Selasa (29/3.
Dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang dibicarakan diantaranya mengenai implementasi BPJS, ketenagakerjaan, kesehatan,LGBT serta rancangan undang-undang tentang penghapusan kekerasan seksual, dan rancangan undang-undang tentang kebudayaan.
Mengenai BPJS Liow mengatakan BPJS Kesehatan harus mengoptimalisasi penambahan kepesertaan dan itu merupakan hal yang harus dipenuhi, selain itu keluhan verivikasi yang tidak lancar dalam klaim dari rumah-sakit kepada BPJS Kesehatan merupakan hal yang perlui dibenahi.
Dijelaskan Liow BPJS Kesehatan menerapkan pola subsisdi, yang sehat mensubsidi yang sakit, dengan demikian BPJS Kesehatan menghendaki satu keluarga menjadi peserta karena pola kebersamaan. Yang sehat menanggung sakit. Demikian pula aktivitasi 14 hari kepesertaan BPJS Kesehatan dimaksudkan untuk edukasi. Diharapkan selagi sehat masyarakat mendaftar peserta. Bagi yang tidak mampu, sepenuhnya BPJS Kesehatan menerima dari Kementerian Sosial. Hal diatas dalam praktek belum dipahami pemangku kepentingan.
“ Berkenaan BPJS ketenagakerjaan menghadapi tantangan rendahnya tingkat awerness masyarakat terhadap program jaminan social ketenagakerjaan dan itu merupakan tantangan tersendiri,” jelasnya.
Untuk itu Liow mengharapkan agar BPJS Ketenagakerjaan harus membangun strategi system elektronik melalui website dan smart phone misalnya, bagi pekerja yang hendak menjadi peserta. Selain itu BPJS Kesehatan harus membangun kantor diberbagai daearah untuk merespon kebutuhan kepesertaan, meningkatkan layanan, mengembangkan program Return to Work seperti mengalami kecelakaan kerja, maka akan diobati dan ditanggung BPJS Ketenagakerjaan, kemudian direhabilitasi sehingga pekerja tadi dapat bekerja lagi.
“ Jejaring harus terus dibangun oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk mendukung programnya, selain itu bagi peserta BPJS yang mengalami kecelakaan kerja dan meninggal maka anaknya diberikan beasiswa, dan tantangannya adalah bagaimana mengembangkan BPJS Ketenagakerjaan sampai kedaerah terpencil, terluar dan terbelakang,” tandasnya.
Selain masalah diatas Liow juga menyorot mengenai beberapa supermarket yang kian menjamur di Kota Tomohon diantaranya Alfamart dam Indomaret, menurutnya ijin kedua supermarket ini harus dibatasi karena kalau tidak bisa mematikan pedagang kecil.
“ Kita memang harus welcome terhadap investor hanya saja harus mematuhi regulasi yang ada serta harus melihat dampaknya terhadap masyarakat,” Imbuhnya.
(DENNY POLUAN)