
MANADO,(speednews-manado.com)—Selain menjabat sebagai Penjabat (Pj) Walikota Manado, Ir Royke Oktavianus Roring,MSi (ROR), juga menjabat sebagai Kepala Dinas Bappeda Provinsi Sulut, itu berarti ROR telah merangkap dua jabatan sekaligus.
Pengamat politik dan pemerintahan Taufik Tumbelaka mengatakan, bahwa ROR harus pilih salah satu jabatan yakni Pj Walikota Manado atau Kepala Bappeda Sulut. Hal itu agar ROR bisa focus dalam melaksanakan tugas, karena tidak mungkin dapat bekerja maksimal kalau rangkap dua jabatan sekaligus seperti saat ini.
Menurut Tumbelaka, tingkat kemiskinan di Sulut berdasarkan hasil survey BPS Sulut meningkat. Untuk itu, pemerintah harus melakukan evaluasi dan mencari solusi guna menekan angka kemiskinan.
“ Semua pihak harus bertanggung jawab akan hal ini dan SKPD yang harus bekerja ekstra keras adalah Bappeda Sulut,” ujar Tumbelaka.
Lanjut Tumbelaka, ROR harus memilih antara satu, sebagai penjabat Walikota Manado atau Kepala Bappeda Sulut.
“ Kalau memilih menjadi Penjabat Walikota Manado, Roring harus diganti dan bisa menjadi staff Gubernur Sulut. Banyak yang bisa mengisi jabatan Bappeda Sulut jika ditinggalkan Roring,” pungkas Tumbelaka.
Sementara Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia Pejuang (LAKI-P) Tommy Sumelung menilai, saat ini ROR lebih focus jalankan tugas Penjabat Walikota Manado.
“ Hal ini akan berdampak pada kinerja di Bappeda Sulut, yang merupakan motor awal pembangunan. Ini tidak baik juga, meski pj gubernur inginkan agar Manado dipimpin seorang ahli perencanaan,” tandas Sumelung.
Sementara Penjabat Waliokota Manado Roy Roring saat di mintai tanggapannya terkait hal ini, mengatakan, bahwa seorang pj harus memiliki jabatan struktural yang dipegang. Karena itu ditunjuk jadi penjabat, sama dengan pak gubernur dan teman lainnya,
“Bicara tentang jabatan, itu terserah atasan. Menurut saya, sampai saat ini tidak ada yang terabaikan. Sama seperti pak Pj Gubernur Sulut, tetap juga Dirjen Otda, tak masalah,”ujar Roring.(romelnayoan)