TOMOHON, (speednews-manado.com) – Keberhasilan pembangunan yang sedang dilaksanakan,termasuk bidang pariwisata tergantung pada peran pemerintah, partisipasi dan keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan. Paduan keindahan dan kekayaan alam budaya ini merupakan satu potensi wisata yang harus terus diolah secara optimal mengingat sektor pariwisata merupakan sektor andalan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tomohon dalam era otonomi daerah. Hal ini di katakan Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE,Ak melalui Kabag humas dan Protokol Herry FF Lantang SSTP beberapa waktu lalu. Untuk itu lanjut lantang memelihara, mengembangkan dan mengarahkan kegiatan pariwisata maka peranan pemerintah dan masyarakat sangat diharapkan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap serta tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai.
“Oleh sebab itu diperlukan koordinasi dan komunikasi yang baik dan berkesinambungan untuk menjangkau keseluruhan lapisan masyarakat dalam rangka pembentukan opini publik tentang suatu kegiatan,” Ujar Lantang.
Menurutnya pelaksanaan Tomohon Flower Festival (TIFF) mengalami berbagai tingkatan dari skala lokal, Nasional dan meningkat menjadi skala International dengan tajuk Tomohon International Flower Festival yang tahun ini merupakan perhelatan TIFF ke-5 kalinya.
“Festival Bunga yang awalnya dilaksanakan setiap tahun pada pertengahan tahun berjalan pada waktu lalu merupakan iven pariwisata berskala Nasional yang dibiayai APBD Kota Tomohon yang sebelumnya dilaksanakan dua tahun sekali sejak tahun 2008 dengan menghadirkan para tamu dari negara sahabat yakni Elisa Wagner yang saat itu merupakan perwakilan dari Kedubes Amerika Serikat yang kala itu didampingi Djufry Rorong S Sos sebagai penterjemah,” Ungkapnya.
Festival Bunga Tomohon, merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk menggerakkan dan memberdayakan ekonomi masyarakat melalui kreativitas dan budaya masyarakat yang turun temurun dalam mengolah potensi yang ada baik melalui lahan pekarangan dan pertanian umumnya.
“Dengan Terselenggaranya Festival bunga yang didalamnya menampilkan kegiatan unggulan dan beragam acara pendukung lainnya, yang menarik minat kunjungan wisatawan maupun menggerakkan seluruh potensi ekonomi dalam masyarakat,” Tandasnya. Melalui optimalisasi Sumber Daya Alam dengan Sumber Daya Manusia yang disinergikan bagi kemajuan perekonomian masyarakat.Maka perlaksanaan festival bunga dan potensi budaya masyarakat menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial yang berdampak luas bagi pertumbuhan pembangunan dan perekonomian Kota Tomohon.
Oleh karena itu dalam perkembangan pelaksanaan iven prestisius ini, banyak di dipengaruhi oleh peran Pemerintah dan mempengaruhi beragam sendi kehidupan masyarakat luas. “Hal ini untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas usaha yang ada. Sekaligus memperlancar arus ekonomi dalam peredaran uang dan barang serta jasa pelayanan, yang berdampak luas pada pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Kota Tomohon dan sekitarnya,” Terangnya.
Lantang juga menjelaskan bahwa penyelenggaraan kedua tahun 2010 ditingkatkan menjadi ivent berskala Internasional, diikuti 82 peserta termasuk negara sahabat yakni Malaysia, Vietnam, Korea Utara, India,Rusia dengan pengunjung sebanyak 25 ribu orang. Selanjutnya pelaksanaan Tomohon International Flower Festival 2014 diikuti oleh peserta baik dari dalam maupun luar negeri yaitu sebanyak 37 peserta dengan enam Negara sahabat yakni Amerika Serikat, Rusia,Perancis, Philipina, Thailand dan Hongkong.
Pada pelaksanaan TIFF 2015 diikuti enam negara sahabat yakni Selandia Baru yang menampilkan kendaraan hias Gunung yang terkenal dinegara tersebut, Amerika Serikat menampilkan kendaraan hias gunung Rosemount yang berlatar belakang pahatan wajah-wajah mantan presiden Amerika. India menampilkan Monumen Taj mahal dan patung ganesha. Polandia menampilkan ikon putri duyung yang terkenal dan kesohor di negara tersebut. Pilipina memperkenalkan Bunga khas Pilipina yaitu bunga melati yang juga merupakan bunga nasional negara ini. Perancis yang menampilkan menara Eifel dan gerbang kemenangan dengan Sembilan Puteri.
Begitu juga dengan 32 peserta lainnya masing-masing peserta dari kementerian dan lembaga lainnya yang menampilkan ciri khas masing-masing dengan penataan oleh decorator handal Kota Tomohon yang semuanya adalah hasil dari pembinaan Pemkot serta pemberdayaan para kelompok tani yang tersebar di Kota Tomohon.
Menanggapi pertanyaan yang mengemuka tentang Pelaksanaan TIFF 2015 yang meskipun terjadi perbedaan dan penurunan jumlah peserta dalam pelaksanaan pawai kendaraan hias bunga sejak tahun 2008,2010, 2012,2014 sampai tahun 2015 yang diikuti 38 peserta termasuk enam Negara sahabat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam pembiayaan kendaraan hias yang tampil pada iven ini.
Seperti pembiayaan sebelumnya yang dibebankan langsung pada anggaran Pemerintah Kota Tomohon APBD nyang mengsubsidi pembayaraan kendaraan hias. Di uraikan Lantang bahwa untuk tahun 2015 ini pembiayaan Kendaraan hias dilakukan oleh peserta itu sendiri dengan menggunakan decorator lokal yang mendisain ikon masing-masing negara, provinsi, Kabupaten atau Kota. Dengan demikian plus minus penyelengggaraan TIFF yang, menampilkan banyak kreasi putra-putri daerah, patut mendapatkan apresiasi dan kiranya tetap diteruskan melalui pembenahan-pembenahan dalam hal-hal yang perlu.
“Kami yakin bahwa seluruh peserta dengan kendaraan hias yang telah mengambil bagian dalam TOF (Tournament of Flower) kali ini telah memberikan efek ganda bagi pendapatan masyarakat Kota Tomohon dan sekitarnya, baik kepada petani bunga, kepada para sopir, pengusaha kecil, hotel, biro perjalanan, maskapai rumah makan dan restoran serta para tukang ojek, pemandu wisata dan yang lainnya,”Tutup Lantang. (Denny).