
TOMOHON – Pemerintah Kota Tomohon melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (DPPKBD) menggelar Pertemuan Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB Kelurahan Kayawu yang dilaksanakan di BPU Kayawu, Senin (17/06/19).
Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.Ak.CA yang diwakili Sekretaris daerah Ir Vicktor Lolowang, MSc mengatakan tantangan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) saat ini semakin berat, bahkan adanya tantangan baru seperti revolusi industri 4.0. Selain itu, tantangan yang memang masih terus ada adalah stunting dan bonus demografi penduduk di Indonesia.
“Oleh karena itu lah, pemerintah terus mengejar target penurunan angka kelahiran, peningkatan kesertaan ber-KB modern, penurunan tingkat putus pakai kontrasepsi, peningkatan pemahaman masyarakat tentang isu kependudukan, dan menurunnya keluarga pra-sejahtera,” ujar Lolowang.
Dikatakannya, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (DPPKBD) Kota Tomohon yang merupakan institusi untuk menangani kependudukan dan keluarga berencana dengan pendekatan siklus kehidupan keluarga, yakni sejak masa janin dalam kandungan hingga masa lanjut usia mempunyai peran yang sangat penting.
“Kampung KB dinilai cukup efektif, karena skornya cukup bagus. Cuma kita belum menilai impact-nya. Itu masih proses, dampaknya mungkin bisa kita evaluasi setelah 5 tahun berjalan, seperti penurunan kemiskinan, penurunan buta huruf,” ujar Sekretaris daerah Kota Tomohon Ir Harold Vicktor Lolowang saat memberikan materi.
Sementara itu Kabid pengendalian Pencemaran lingkungan hidup Dinas PPKBD Kota Tomohon Ir Anneke Treis Pontoh mengajak masyarakat kampung KB kalau ada pencemaran seperti peternakan segera diberitahukan melalui laporan ke Dinas PPKBD nanti akan ditinjau.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kadis PPKBD Kota Tomohon Sjerly Bororing, Camat Tomohon Utara Ir Martine Mamesah MSi, Jeacklin Tirukan mewakil Dinas Pendidikan dan kebudayaan, mewakil Dinas Perkim serta para peserta. (denny)