Sulut- Tim Pansus Pembahasan Laporan Kerja Pertanggung Jawaban (LKPJ) T.A 2017,mengadakan pembahasan LKPJ bersama Dinas Sosial, Senin (09/04/18) di ruang rapat paripurna DPRD Provinsi Sulut
Pada kesempatan ini anggota pansus Kristovorus Dicky Palinggi (KDP) mempertanyakan soal, program pemberdayaan potensi tentang pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin,
“Ini kelihatan cukup besar anggarannya dan kami hanya minta data apakah ini pelaksanaan ini terkafer keseluruh kabupaten/kota Sulut jadi datanya kami perlu,” Pungkas KDP
Begitu juga dengan Teddy Kumaat, mengatakan soal amanat dimana seharusnya pemerintah provinsi harus menutamakan fakir miskin, anak terlantar agar di pelihara oleh negara
“Dan yang justru dipelihara itu, mesjid gereja, kita beri bantuan dan itu kita tidak rugi,” tutur Kumaat
Kumaat juga mengatakan soal satu-satunya panti sosial milik Pemerintah Provinsi, hanya panti Werda
“Kita tahu panti werda bukan di dirikan oleh pemerintah Provinsi, itu hanya titipan dari Kanwil,dengan kata lain kita belum melaksanakan amanat dari UUD 1945,” tutur Kumaat
Kumaat memakai momen pembahasan LKPJ ini , agar bisa mengingatkan kembali untuk adanya panti asuhan dan panti sosial .
“Anak- anak terlantar ini ada di mana-mana, seperti di daerah mall dan pasar karombasan, dari data yang kami dapat ada 38 orang yang sudah belasan tahun tidak perna menyentuh dunia pendidikan, sebagian dari dorang jadi tukang copet, dan berharap program brikut agar supaya dibuat oleh Pemprov yang ada, dan di buat Ranperda tentang perlindungan fakir misik dan anak terlantar,” terang Kumaat
Menanggapi apa yang di minta KDP, Sekretaris Provonsi, Edwin Silangen mengatakan agar pihak Dinas Sosial Memberikan data berkaitan dengan program fakir miskin apa sudah terkafer di kabupaten/kota.
” datanya sudah ada, karena saya tahu pansus ini akan turun lapangan”,tutur Silangen
Begitu juga dengan Masukan dari Teddy Kumaat, Silangen mengatakan bahwa nanti di 2018 ini bersama-sama, melakukan pembahasan anggaran tentang penanganan Fakir miskin dan Anak-anak terlantar
“Fakir miskin dan anak- anak terlantar ini akan menjadi prioritas, dan mudah-mudahan 2018 anggaran bisa meningkat dari tahun 2017,” pungkas Silangen.(ika)