
TOMOHON – Bimbingan Teknis ini merupakan sebuah bentuk upaya pembentukan kultur, pengenalan lebih jauh tentang smart city, yang oleh Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia memberikan kesempatan kepada Kota Tomohon untuk menjadi salah satu dari 25 kota yang terpilih menjadi kota yang dipersiapkan menuju smart city.
Hal tersebut dikatakan Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.Ak dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi dan Pembangunan Albert Tulus, SH saat menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis (Bimktek) Masterplan Smart City Tomohon Tahun 2017 yang dilaksanakan di Aula AAB Guest House Matani III Tomohon Tengah, Selasa (19/9/17).
Kegiatan ini merupakan kerjasama dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik dengan Pemerintah Kota Tomohon.
“Tahun 2016 persiapan-persiapan telah dimulai dan dituntaskan seperti persiapan struktur perangkat daerah, penganggaran, pemicu-pemicu seperti MoU bersama Komisi Pemberantasan Korupsi untuk integrasi pemerintahan menuju good and clean governance, serta persiapan menuju smart City,” ujar Tulus.
Dikatakannya dalam tahun 2017 ini target yang harus dicapai adalah pembangunan tata kelola pemerintahan pintar (smart governance) dan smart branding. Kerangka mewujudkan Kota Tomohon yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi hingga mewujudkan kota yang lebih layak huni (liveable), pintar (smart), dan berkelanjutan (sustainable). “Tujuannya agar mencapai smart city yang secara langsung membangun smart nation di negara kita ini,” tandasnya.
Kegiatan dihadiri oleh Tim Pembimbing Gerakan Menuju 100 Smart City Hari S. Nugroho yang merupakan Deputi Kepala Tim Teknis Sistem Perdagangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Muhammad Fahru Rozi dari Kemkominfo RI, Hari Kusdaryanto dari Cityasia, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tomohon Hengkie Supit, SIP. serta para peserta (Tim Pelaksana Smart City). (denny)