Wali Kota Eman Bawakan Materi di Dialog Kebangkitan Florikultura Indonesia 2017

Tomohon87 Dilihat
Wali Kota Eman saat memaparkan materi

TOMOHON – Wali Kota Tomohon, Jimmy Feidie Eman, SE.Ak, mendapat kepercayaan menjadi salah satu narasumber dalam dialog Kebangkitan Florikultura Indonesia 2017 dengan membawakan materi  “Pencapaian dalam Pengembangan Florikultura Kota Tomohon”.                       

Kegiatan yang digagas oleh Kemenko Bidang Perekonomian bekerjasama dengan Kementrian Pertanian, IPB Bogor dan Asosiasi bunga Indonesia (Asbindo) dilaksanakan di Gedung Ali Wardhana Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat, Senin (24/7/17).

Dialog ini diawali dengan Pencanangan Hari Florikultura  Indonesia oleh Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution, sekaligus membuka secara resmi kegiatan Florikultura Indonesia 2017.                       

Dalam sambutannya Darmin mengharapkan agar momentum Hari Florikultura ini dapat menjadi awal kebangkitan kembali dunia florikultura Indonesia. Ia pula berharap, kegiatan atau program florikultura di Indonesia tidak hanya sampai pada sebatas menggelar pameran, seminar, dialog saja, tapi yang utama bagaimana menjadikan florikultura memiliki nilai tambah bagi rakyat.

“Mari jadikan florikultura ini memiliki nilai komersil yang tinggi, melalui program-program UMKM dan sebagainya,” ujar Darmin.                         

Baca juga:  Pelsus Jemaat Filadelfia Tinoor Bantu Bersih - Bersih Rm. Hengmien

Sementara itu Wali Kota Eman mengawali pemaparannya menyampaikan gambaran umum Kota Tomohon, sehingga audiens dapat mengetahui potensi-potensi yang ada di Kota Tomohon, baik potensi sumber daya alam, pertanian, pariwisata maupun tradisi dan budaya masyarakat yang mendukung pengembangan florikultura di Kota Tomohon.                        

selanjutnya, Eman menyampaikan pencapaian-pencapaian Kota Tomohon dalam pengembangan florikultura. Diantaranya walikota menjelaskan bagaimana Kota Tomohon dalam pengembangan varietas-varietas bunga yang unggul seperti ditemukannya varietas baru bunga Krisan yaitu “Krisan Riri” dan “Krisan Kulo” yang memiliki ukuran bunga yang besar dibandingkan biasanya,  yang varietasnya belum ditemukan atau dikembangkan di daerah lain.

Selain itu, Eman memaparkan juga tentang pengelolaan show window sebagai tempat belajar, tempat pembibitan, sekaligus tempat wisata. “Sejak awal Pemkot Tomohon telah berkomitmen untuk mengembangkan bunga, hal ini dibuktikan dengan adanya Perda Kota Bunga, dan Perda ini belum dapat dilakukan daerah lain di Indonesia,” ungkap Eman.

Baca juga:  IPDA Royke Langi Jabat Kasat Lantas Polres Tomohon

“Kenapa bunga? karena dengan melihat potensi yang ada maka pengembangan florikultura di Kota Tomohon diharapkan dapat menjadi pengungkit sektor lainnya untuk berkembang, dan dapat memberikan multiplayer effect bagi kesejahteraan masyarakat Kota Tomohon,” jelas Eman.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Eman didampingi Asisten Kesra Dra Truusje Kaunang, Kadis Pertanian dan Perikanan Ir Vonny Pontoh, Kadis Dikbud Dr Juliana Dolvin Karwur MKes MSi, Sekretaris DPRD Fransiskus F Lantang SSTP serta Kabag Humas dan Protokol Christo P Kalumata SSTP  juga mensosialisasikan Tomohon International Flower Festival (TIFF). Hadir juga anggota DPRD Kota Tomohon Piet HK Pungus SPd yang juga Ketua Asbindo, Frets Keles ST serta Harun Lullulangi. (denny).                       

 

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Speed News Manado di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *