TOMOHON – Pemerintah Kota Tomohon melalui Badan Perencanaan dan Penelitian Daerah (BAPPELITBANGDA) bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian Ekonomi (PPE) mengadakan FGD Studi Preferensi RTM (Rumah Tangga Miskin) dan UMK (Usaha Mikro Kecil) Dalam Mengakses Layanan Keuangan Formal di Kantor BAPPELITBAGDA Kamis(15/6/17).
Kedatangan dari peniliti LIPI untuk peningkatan efesiensi pemanfaatan sumber daya dan pembiyaan investasi produksi dan pengentasan kemiskinan. Sesuai dari Data Findex World Bank, 64% penduduk Indonesia tidak memiliki rekening bank.
Untuk itu Kota Tomohon merupakan salah satu sampel Kota yang dipilih bersama-sama dengan 8 Kota yang lain di 9 provinsi untuk menganilisis sejauh mana peluang dan kapabilitas untuk mengakses pinjaman dari bank.
Faktor apa yang menjelaskan RTM dan UMK untuk mengakses pinjaman dari perbankan, situasi dan kondisi apa yang membuat RTM dan pelaku UMK tertarik untuk melakukan pinjaman formal dan rekomendasi apa yang bisa diberikan kepada pemerintah untuk mendorong RTM dan UMK untuk mengakses produk pelayanan keuangan perbankan.
Sementara itu Kepala BAPELITBAGDA Ir Ervinz Liuw MSc memaparkan strategi penaggulangan kemiskinan pemerintah Kota Tomohon yang juga telah dikemas dalam program EMAS, nantinya akan ada manfaat melalui diskusi ini untuk mengurangi kemiskinan di Kota Tomohon serta juga untuk perkembangan di sektor ekonomi, pertanian dan pembangunan. “Kedepannya juga ada kerjasama yang baik dengan pihak pemerintah Kota Tomohon,” ujar Liuw.
Hadir dalam kegiatan ini Panky Tri Febriansyah M.IDEC dan Dr Cahyo Pamungkas MSi dari LIPI yang juga membawakan materi, perwakilan Bank Sulutgo, perwakilan dari Dinas UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, Pertanian, dan Pemberdayaan Masyarakat serta dari pelaku usaha. (denny/humas)