
MINSEL — Bupati Minahasa selatan(minsel) Christiany E Paruntu SE, menjadi Inspektur Upacara (Irup), pada upacara hari lahirnya pancasila Pemerintah kabupaten (pemkab) Minsel,Kamis (01/06/17).
Upacara peringatan hari lahirnya Pancasila itu sendiri digelar di halaman kantor Bupati Minsel.
Uniknya upacar peringatan hari lahirnya Pancasila diikuti oleh ribuan warga dari berbagai lapisan masyarakat, dengan membawa bendera merah putih.
Berbagai rangkaian kegiatan meriahkan upacara tersebut, dimana usai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan ikrar persatuan dan kesatuan. Dilakukan pula pelepasan balon ke udara oleh Bupati Cristina E Paruntu, SE didampingi Wakil Bupati Franky Donny Wongkar, SH bersama unsur Forkompimda juga seluruh peserta upacara.
Bupati Paruntu dalam amanat upacara meyampaikan pidato dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, melalui momentum peringatan hari lahirnya Pancasila. Presiden Jokowi mengajak agar kita lebih mendalami, lebih menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, sebagai dasar berbangsa dan bernegara.
Lanjutnya, Pancasila merupakan hasil dari sebuah rangkaian proses, yaitu rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945, yang dipidatokan oleh Ir. Soekarno. Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 dan rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 adalah jiwa besar para founding fathers kita, para ulama, para tokoh agama, dan para pejuang kemerdekaan dari seluruh Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan yang mempersatukan kita.
“Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah kodrat keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman. Berbagai etnis, berbagai bahasa lokal, berbagai adat istiadat, berbagai agama, kepercayaan serta golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah Bhinneka Tunggal Ika kita, Indonesia,” ujar Paruntu mengutip pidati Presiden Jokowi.
Untuk itu, kita harus belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme dan konflik sosial, yang dihantui oleh terorisme dan perang saudara.
“Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah-masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri ini. Dengan Pancasila, Indonesia adalah rujukan masyarakat internasional untuk membangun kehidupan yang damai, yang adil, yang makmur di tengah kemajemukan dunia,” tandas Paruntu.
Upacara itu sendiri ikut dihadiri oleh Wabup Franky Wongkar, Ketua DPRD Minsel, Pejabat dan ASN Pemkab Minut, Forkopimda serta para undangan lainnya.
(hezky)