TOMOHON – Sekretaris Kota Tomohon Ir Harold Lolowang MSc diruang kerjanya, Selasa (21/3/17) menerima 6 orang perwakilan peternak babi yang tergabung dalam Forum Peternak Babi (FPB) Sulut terkait aksi demo menuntut agar PT Karya Prospek Satwa (KPS) yang beropersi di Tara-tara Tomohon Selatan segera ditutup.
Menanggapi hal tersebut kepada sejumlah wartawan Lolowang mengatakan ini harus berimbang dan harus dilihat dari semua pihak karena dipihak peternak babi menyatakan harus ditutup karena beberapa pertimbangan mereka PT KPS sudah menyebabkan harga daging babi menurun dan peternak kecil gulung tikar.
Disisi lain tentunya Pemkot Tomohon harus adil dan harus memanggil PT KPS untuk duduk bersama, kalaupun ada permasalahan-permasalahan tentunya akan ditinjau dan ditutup untuk sementara. Setelah semua regulasi sesuai dengan aturan sudah dipenuhi kita lihat perkembangan bagaimana nanti.
“Tentunya kita harus melihat dari semua sisi untuk itu pekan ini Pemkot akan memanggil PT KPS untuk meminta klarifikasi soal tuduhan tersebut, kita lihat nanti hasil akhir dengan FPB Sulut Jumat Pekan depan, soal ijin, PT KPS masih dalam tahap rekomendasi,” ujar Lolowang.
“Menurut pihak FPB Sulut, PT KPS ini menternakkan babi di Kelurahan Tara-tara setelah jadi anak babi dipindahkan ke Desa Lemoh Kecamatan Tombariri Timur Minahasa kemudian dijual ke pasar bebas, karena kuasai pakan ternak harga mereka tawarkan turun sehingga menyebabkan harga daging babi di pasaran Sulut turun,” kata Lolowang.
Diketahui keenam orang perwakilan dari FPB Sulut tersebut adalah Donny Rumagit (Koordinator) asal Langoan, Jeffry Pua asal Sonder, Chris Luntungan asal Tondano, Clance Teddy dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Oldy Pangkey Milisi Waraney.
(denny)
