TOMOHON – Panglima daerah militer (Pangdam) Kodam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito bersama jajaran, Selasa (29/11/16) mengunjungi Kantor BPMS GMIM Tomohon.
Pada kunjungan perdana ini Pangdam XIII Kodam Merdeka melakukan pertemuan dan diskusi dengan petinggi BPMS GMIM sebagai perkenalan agar kedepan bisa terjalin komunikasi yang lebih baik antara TNI dan Gereja baik dalam tugas maupun pelayanan.
Dalam diskusi ini anggota BPMS yang juga Ketua Komisi Pelayanan P/KB Sinode GMIM, merangkap Anggota DPD RI utusan Sulut Pnt. Ir. Stefanus B.A.N Liow menginformasikan mengenai lahan TNI (ex Rindam) yang dulu pernah dipinjamkan ke Pemkot Tomohon sebagai Kantor Wali Kota.
“Kalau melihat saat ini rasanya kurang strategis jika mau dikembalikan ke model Rindam seperti waktu lalu, alangkah baiknya kalau ruislag atau ganti guling dengan tanah yang sudah disiapkan oleh Pemkot Tomohon,”ujar Liow.
Mengenai hal tersebut Pangdam menjelaskan bahwa akan mempelajari hal tersebut, karena saat ini pihak Kodam sedang melaksanakan verifikasi untuk asset-aset TNI AD khususnya yang menjadi tangung-jawab Kodam XIII Merdeka dari pelimpahan Kodam VII yang dulu dari Kodam XIII dan Kodam VIII dijadikan satu menjadi Kodam VII, itu juga ada beberapa asset yang “tidak jelas” sampai sekarang.
“Dengan pengalaman tersebut maka pada pemisahan kali ini akan kami cermati termasuk lahan tersebut dan kami juga akan menginventaris lahan tersebut untuk menambah beberapa instansi Kodam yang belum sempat terbangun,”ungkap Warsito.
Mengenai hal tersebut Warsito memberikan contoh soal Rindam yang dulu dilebur akhirnya disini sudah tidak ada Rindam. Saat itu Rindamnya ada di Makassar. Konsekwensinya kata Warsito penerimaan prajurit akhirnya lebih banyak masyarakat dari wilayah sana (Makasar) daripada yang dari Manado.
Contohnya yang mau masuk Akademi militer, kalau dulu waktu ada Kodam disini ada alokasi namanya putra daerah ada alokasi untuk bisa menjadi taruna ketika itu, tapi dengan masuk di Makassar akhirnya alokasi itu hilang jadi ada beberapa periode saat Kodam dihilangkan sudah mulai berkurang putra daerah yang masuk Akmil begitu juga dengan yang masuk bintara dan tamtama karena kalah alokasi dan bersaing.
Tapi dengan adanya Kodam XIII Merdeka ini, akan dibentuk Rindam baru lagi sehingga Pangdam memiliki kewenangan untuk merekrut warga masyarakat diwilayah ini.Dan untuk itu saat ini pihak kami sementara menata dan mempelajari asset-aset yang kita bisa jadikan tempat untuk dirikan Rindam,atau kesatuan-kesatuan yang belum kita lengkapi dan itu harus disatu lokasi yang secara militer memenuhi syarat,” jelasnya.
“Saya sebagai warga baru di Sulut berterima kasih kepada pihak BPMS karena telah menerima dan mendukung kami jajaran Kodam XIII/Merdeka. kunjungan di Kota Tomohon ini menjadi kesan yang sangat bahagia diawal tugas perdana saya sebagai Pangdam XIII/Merdeka” tuturnya.
Diketahui Kodam XIII Merdeka berkedudukan di Kota Manado dan akan diresmikan pada Sabtu 17 Desember 2016 dengan membawahi tiga provinsi yaitu Sulut, Gorontalo dan Sulteng.
Turut hadir mendampingi Pangdam XIII Kodam Merdeka Asintel Kodam XIII/Merdeka Kolonel Inf Eko Prayitno, Aster XIII/Merdeka Kolonel Inf Theodorus Kawatu, Wakapendam XIII/Merdeka Letkol Inf Vipy, Dandim 1302/Minahasa Letkol CZI Andhy M Kusuma, Pabung Tomohon 1302/Minahasa Mayor INF Masgen Abas, Danramil 1302-06/Tomohon Kapten Feky Welang.
Sementara dari BPMS GMIM wakil Ketua BPMS Bidang APP Pdt. Dr.Arthur Rumengan. M.Teol, Sekretaris BPMS GMIM Pdt. Dr. Hendry C.M. Runtuwene, S.Th, Wakil Sekretaris BPMS GMIM Bidang Data Informasi Pdt. Janny Ch. Rende. M.Th, Wakil Sekretaris BPMS GMIM Bidang Hukum, HAM, dan Sertifikasi Aset Pdt Jhonly Th. Wendum,SH,MH,MM, Bendahara BPMS GMIM Sym.Recky Montong. M.Th. Anggota BPMS/Ketua Komisi Pelayanan P/KB Sinode GMIM, sekaligus Anggota DPR/MPR RI Wakil Sulut Pnt. Ir. Stefanus B.A.N Liow, Anggota BPMS/Ketua Komisi Pelayanan Pemuda Sinode GMIM Pdt. Toar Pangkey, ST, MT.
(Denny Poluan)