TOMOHON – Tiga orang mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unima dan tiga orang siswa SPMA Kaaten Tomohon diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-Pol PP saat sedang berada dalam satu kamar ditempat kos-kosan di sekitar Gereja Katolik kelurahan Matani/Kaaten Tomohon tengah pada Kamis, (27/10/16) sekitar Jam 11.00 WITA.
Menurut Kasat Pol PP James Rotikan melalui Kabid Trantib Drs Robert Rumokoy selain enam orang tersebut ada satu lagi yang diamankan ditempat yang sama yakni Kevin Languyu (16) asal Kalasey Minahasa yang diketahui sudah putus sekolah.
Ia mengatakan mereka ditangkap saat petugas menggelar patroli rutin, awalnya petugas mencurigai seorang siswa yang diduga tidak masuk sekolah padahal masih jam belajar. Kemudian petugas mengamankan siswa tersebut dan menginterogasinya, akhirnya siswa tersebut mengatakan masih ada lagi yang didalam kamar.
Mendapat informasi tersebut petugas langsung bergerak dan mengamankan 3 orang mahasiswa dan 3 orang siswa serta seorang pemuda sedang berada dalam satu kamar.
“Menurut salahsatu siswa mereka hanya berteman dan tidak tidur disitu (tempat kos) padahal saat ditangkap ada beberapa orang yang sedang tidur, dari situlah kita tahu mereka berbohong,” kata Rumokoy kepada speednews-manado.com dikantornya.
Dikatakannya kemungkinan mereka sudah mengkomsumsi alkohol karena saat diinterogasi ada beberapa dari mereka yang sudah berbau alkohol jenis Cap Tikus.
“Sangat disayangkan perbuatan mereka, karena Kota Tomohon adalah Kota religius dan terbuka untuk siapa saja yang ingin datang asalkan bisa menjaga keamanan dan ketertiban bersama dan jangan membuat hal-hal yang negatif,” jelasnya.
Sampai berita ini diposting ketujuh orang tersebut masih berada di Kantor Pol PP untuk mendaptkan pembinaan agar jangan terulang lagi nanti.
Ketujuh orang tersebut adalah Jup (20) asal Sanger mahasiswi semester III FIP Unima, CY (21) asal Likupang Minut mahasiswi semester III FIP Unima,GK (21) asal Sanger mahasiswi semester III FIP Unima, EK (18) Kumelembuai Tomohon timur siswa SPMA matani, RP (18) Tinoor siswa SPMA Matani, AR (16) asal Tinoor siswa SPMA Matani serta KL (16) putus sekolah asal Kalasey Minahasa.
(Denny Poluan)