
TOMOHON – Magnet Kota Religius Tomohon yang terkenal dengan Gereja Sion sebagai salah satu gereja bersejarah di Sulawesi Utara dan di Indonesia khususnya Kota Tomohon, ternyata membawa daya tarik tersendiri bagi presiden Ri Ke-5 Ibu Megawati Sukarno Putri yang juga mengikuti jejak orang tuanya Presiden RI Pertama Ir Soekarno yang pada masa pemerintahannya menyampaikan pidato di Gereja Sion ini pada perayaan sidang Sinode ke-23 pada tanggal 30 September 1957 yang lalu.
Senin (08/8/16) saat berkunjung ke Gereja bersejarah ini Megawati didampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE bersama Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE.Ak, Wakil Walikota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan.
Presiden RI ke-5 Megawati begitu terkesima melihat salah satu bukti sejarah dalam pemerintahan, keagamaan dan pembangunan di Indonesia dan di Sulawesi Utara pada umumnya, lebih khususnya lagi Kota Tomohon.
Megawati mengatakan tujuannya ke Tomohon adalah untuk menyaksikan parade kendaraan hias bunga, dan baru mengetahui kalau bapaknya Ir Soekarno pernah datang dan berpidato di Gereja Sion ini, yang arsitekturnya masih sama sampai sekarang.

“Saya berpesan agar slogan “Torang samua basudara” harus di jaga. Hal ini berarti bahwa kebersamaan dalam persaudaran yang rukun dan damai di Sulawesi Utara harus terus di jaga dan dipelihara,”ujar Megawati.
Sementara itu Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak mengucapkan terima kasih atas kehadiran Ibu Megawati yang adalah Presiden RI ke-5 yang begitu peduli dan memperhatikan Kota Bunga Tomohon.
“Kehadiran Ibu Megawati tentu meningkatkan daya ungkit Kepariwisataan di Sulawesi Utara dan Kota Tomohon khususnya, untuk terus meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan didalamnya pengembangan pariwisata budaya dan seni,”kata Eman.
Dalam kesempatan yang baik ini Megawati mengingatkan peran seluruh komponen masyarakat Sulawesi Utara dalam memajukan daerahnya masing-masing dengan memberdayakan seluruh potensi yang ada dalam masyarakat melalui sektor-terkait baik melalui sejarah, pendidikan, kebudayaan maupun kepariwisataan yang memiliki dampak luas bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
(Denny Poluan)