Banjir dan Tanah Longsor Landa 4 Kabupaten/Kota di Sulut, 4 Orang Tewas, 1 Hilang, Ratusan Rumah Rusak.

Sulut186 Dilihat
(Sumber : BNPB)
(Sumber : BNPB)

SULUT—Cuaca ekstrim hujan disertai angin kencang yang terjadi di Peovinsi Sulawesi Utara (Sulut), sejak pagi hingga malam hari, Selasa (21/6/16), mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah 4 Kabupaten /Kota di Sulut.

Berdasarkan informasi yang diterima media ini dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangannya mengatakan.Data sementara yang mereka himpun dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulut,  bencana banjir dan longsor terjadi di Kota Manado, Tomohon, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kepulauan Sangihe.

“ Data sementara dampak bencana banjir dan longsor yang melanda 4 Kabupaten/Kota dan Kepulauan di Provinsi Sulut, tewaskan 4 orang dan 1 orang hilang serta ratusan ratusan rumah rusak,” kata Sutopo melalui WhatsApp (WA) Messenger, Rabu (22/6/16) pagi tadi.

Dijelaskan Sutopo, akibat gelombang tinggi dan cuaca ekstrim, hingga saat ini akses perhubungan laut  menuju kepulauan Sangihe belum dapat dilakukan. Begitu juga komunikasi BNPB dengan BPBD juga terkendala, sehingga data masih terbatas.

(Sumber : BNPB)
(Sumber : BNPB)

Hingga saat ini gelombang tinggi dan cuaca ekstrem menyebabkan akses laut menuju Kepulauan Sangihe belum dapat dilakukan dengan kapal laut. Komunikasi dengan BPBD setempat juga terkendala sehingga data masih terbatas.

Baca juga:  PWI Pusat Tidak Pernah Menunjuk Plt di PWI Sulut

Dijelaskan Sutopo, untuk Kota Manado diterjang banjir, longsor, abrasi dan angin kencang, banyak pohon tumbang di jalan dan mengakibatkan satu orang tewas saat kendaraannya tertimpa pohon tumbang.  Di Kota Tomohon terjadi bencana longsoran di Tinoor dan beberapa titik di Kota Tomohon. Sedangkan di Kabupaten Minahasa Selatan terjadi bencana gelombang pasang yang mengakibatkan hancur dan hanyutnya perahu motor di Amurang Timur dan juga tanah longsor di beberapa kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan.

Sementara itu kata Sutopo, di Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau Tagulandang Biaro) terjadi bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Siau Barat Utara, Desa Kinali, Kecamatan Siau Timur Selatan, Kecamatan Siau Timur, Kecamatan Siau Barat, 23 orang mengungsi ke Gereja di Desa Mini. 

(Sumber : BNPB)
(Sumber : BNPB)

“Jembatan Batuawang Kecamatan Siau Timur tertimbun material lahar dingin, dari erupsi Gunung Karangetang. Sehingga akses dari Ibukota Kabupaten ke pelabuhan Ulu-Ulu terputus. Begitu juga Jembatan Kiawang putus akibat banjir bandang, sehingga akses 5 kampung di Kecamatan Siau Barat Utara ke pusat kota Kabupaten dan pelabuhan terputus. Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa,” ujarnya.

Baca juga:  Lontaan Sebut Penunjukan Plt Ketua PWI Sulut Dinilai Rancu, Karena SK Diterbitkan oleh PWI yang Tidak Diakui

Ditambahkan Sutopo, Banjir, longsor, gelombang tinggi dan cuaca ekstrem juga menerjang Kabupaten Kepulauan Sangihe. Daerah berbentuk pulau-pulau kecil di paling utara Indonesia ini aksesibilitas sulit dijangkau.

“ Berdasarkan laporan sementara ada 3 orang meninggal dan 1 orang hilang, ratusan rumah rusak dan longsor terjadi di beberapa titik. Komunikasi sulit dilakukan karena listrik mati,” jelasnya.

(Sumber : BNPB)
(Sumber : BNPB)

Hingga saat ini upaya penanganan darurat terus dilakukan oleh BPBD dibantu TNI, POLRI, SAR, dan masyarakat setempat telah melakukan evakuasi, pendataan dan mendropping logistik berupa makanan siap saji serta peralatan tidur. 

“ Pendataan masih dilakukan. Posko BNPB terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota. Logistik dan peralatan bantuan BNPB di gudang BPBD dikerahkan, untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak,” jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

 

(romelnayoan)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Speed News Manado di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *