MANADO,(speednews-manado.com)—Berbagai kritikan dihembuskan oleh sejumlah elemen masyarakat terhadap kepemimpinan Penjabat Walikota Manado Ir.Royke O Roring (ROR), pasalnya berbagai kebijakan yang dilakukan dan dinilai merugikan masyarakat kota manado.
Sejak Penjabat Walikota ROR memimpin kota manado masyarakat merasa seperti kehilangan induknya, karena ada program Pro Rakyat seperti Universal Coverage (UC) sudah tidak diberlakukan lagi. Sehingga masyarakat harus mengeluarkan uang untuk berobat, padahal sebelumnya bagi warga manado yang memiliki KTP manado gratis untuk berobat ke rumah sakit.
Belum lagi kritikan bahkan sampai ada aksi demo dilakukan oleh PPK,KPPS dan PPS karena dana tambahan Pilkada Manado susulan hingga saat ini belum dicairkan Pemkot Manado, sehingga honor penyelenggara pilkada manado belum bisa terbayarkan.
Dan saat ini kembali kritikan terhadap Penjabat Walikota Manado ROR dan Sekertaris Daerah (Sekda) Manado Ir MHF Sendoh, karena Pemkot Manado akan melakukan lelang sejumlah kendaraan dinas (Kendis) untuk didum menjadi milik pribadi. Dari informasi yang didapat oleh media ini, proses lelang tersebut sedang berlangsung di Badan Lelang Negara.
Akan hal tersebut Ketua LSM Masyarakat Jaring Koruptor Sulut (MJKS), Stenly Towoliu menekankan bahwa seharusnya ROR tahu malu. Hanya ditunjuk sebagai penjabat walikota untuk mengisi kekosongan pemerintahan kota manado, sudah seenaknya melakukan lelang kendaraan dinas untuk didum menjadi milik pribadi.
“ ROR ibarat hanya sebagai penjaga rumah selama tiga bulan saja di kota manado, untuk itu jangan menggasak semua isi rumah. Tahu malu dong, hanya ditunjuk sebagai penjabat walikota manado, sudah main lelang kendaraan dinas,” tandas Towoliu kepada speednews-manado.com, Kamis (31/3/16).
Begitu juga dengan Sekda Manado Sendoh, sebagai Baperjakat pasti tahu. Karena kendaraan dinas yang akan dilelang, bukan hanya berjumlah satu atau dua unit saja. Dari daftar kendis yang akan dilelang, ada belasan atau mungkin lebih hingga puluhan unit yang akan dilelang. Jelas setelah dilelang akan ada pengadaan kendaraan dinas baru, untuk digunakan oleh Walikota dan Wakil Walikota definitive dan sejumlah pejabat di jajaran pemkot manado, karena dari informasi yang didapatnya mobil dinas Walikota juga masuk dalam daftar lelang.
“ Ini bisa terjadi pembobolan APBD Kota Manado, karena tidak sedikit anggaran yang disiapkan untuk pengadaan kendaraan dinas baru. Karena kendaraan dinas yang lama dan masih layak dipakai sudah dilelang, dan pasti anggaran untuk kesejahteraan masyarakat manado yang tertata di APBD digeser untuk pengadaan kendaraan dinas,” pungkasnya.
Ditambahkan Towoliu, terkait aturan lelang kendaraan dinas sudah di klarifikasi ke pihak BPKP, dan BPKP menjelaskan ada aturan-aturan yang mengatur. Dan lelang kendaraan dinas harus dilakukan secara terbuka dan diumumkan lewat media masa, kalau tidak diumumkan secara terbuka dimedia masa itu berarti ada kong kalingkong didalam proses lelang kendis tersebut.
“ Terkait lelang kendis (Kendaraan dinas,red) saya telah klarifikasi ke BPKP, kalau ada dugaan kongkalingkong dalam lelang kendaraan dinas. Saya akan melaporkan ke pihak yudikatif, karena kendaraan dinas tersebut dibeli dengan uang rakyat,” tegas Towoliu seraya menambahkan,
“ Atau mungkin ini merupakan scenario untuk merusakan nama Walikota dan Wakil Walikota Manado terpilih di mata masyarakat, karena otomatis disaat resmi dilantik untuk memimpin kota manado pasti ada pengadaan mobil dinas baru karena mobil dinas yang lama sudah dilelang. Itu dugaan saja, siapa tahu benar seperti itu,”pungkasnya menutup.
(romel nayoan)