MANADO, (speednews-manado.com) – Panitia Pengawas Pemilu (Panwalu) Kota Tomohon, Sabtu (05/12/15) menggelar Bimbingan tekhnis (Bimtek) Persiapan Pengawasan Pemungutan dan Perhitungan Suara (P4S) serta Rekapitulasi akhir dalam rangka pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Walikota dan Wakil Walikota Tomohon tahun 2015 di Gran Puri hotel 5-7 Desember.
Ketua Panwaslu Kota Tomohon Rita Kambong SH saat membuka kegiatan ini mengatakan terkait dengan tahapan penyelenggaran Pemilu kepala daerah khususnya Tomohon menurut PKPU no 2 tahun 2015 ada 12 tahapan.
Dan mulai hari ini kita mulai pada tahapan ke-7 .Tahapan ini adalah tahapan yang di tunggu-tunggu karena pada tahapan ini ada pekerjaan berat yang harus di tanggung oleh Pengawas Pemilu (Panwaslu).
“Para petugas tersebut nantinya akan mengawasi mulai dari perjalanan pendistribusian logistik,karena pendistribusian ini termasuk dengan mengantar undangan bagi peserta pemilu mulai tanggal 6 sampai 8 Desember atau sehari sebelum hari H,” Tutur Kambong.
Oleh karena itu kata Kambong sangat penting bagi Panwas untuk melaksanakan kegiatan Bimtek ini.Yang nantinya secara tekhnis akan melakukan kegiatan pengawasan melalui tahapan ini.
“Walaupun disisi lain ada kegiatan-kegiatan yang harus juga suka atau tidak harus ada pendampingan pengawas Pemilu yaitu di masa tenang selama 3 hari,” Ujarnya.
Dijelaskan lagi bahwa dimasa tenang ini ada satu kegiatan yang tidak boleh terlewati dimana pada hari ‘H’ yakni pada 9 Desember benar-benar semua lokasi harus bersih dan steril dari APK.
Saya harapkan Panwascam dan PPl kumpul semua pengawas TPS untuk melihat kebijaksanaan apa yang harus ditempuh.
Mulai tanggal 6 ada penertiban dan pembersian APK 3 hari sebelum hari ‘H’, atau paling lambat 1 hari sebelum pelaksanaan pencoblosan sudah tidak ada lagi sekertariat,Posko,gambar-gambar ataupun bendera-bendera.
Dan disinilah kita bisa melihat mampukah kita menyelaraskan waktu. Kegiatan Bimtek selama 2 hari ini saya harap benar-benar mengikuti,karena kegiatan ini sedikit istimewa karena kita menghadirkan media yang nantinya akan menjadi mitra kerja di lapangan.
“Ketika kita melakukan pengawasan mulai dari pendistribusian,penyampaian KPPS surat undangan untuk memilih tugas dan fungsi PPL dan Pengawas TPS pada hari H adalah sama yaitu mengawal agar surat undangan itu tepat sasaran,atau benar-benar sampai pada calon pemilih, jangan sampai surat undangan itu nama sama beda marga atau marga sama tapi beda nama,” Tandasnya.
Ada 2 fungsi yang harus dilaksanakan Panwas menurut amanat atau perintah UU dan tidak mudah untuk mencegah tidak terjadinya pelanggaran pada saat itu.
Karena pemilih saat ini sudah pinter-pinter jadi kita harus punya pegangan, dan kita ada disini dalam rangka menindaklanjuti amanat UU dan wajib kita melaksanakan Bimtek karena ini penting.
Pengawas TPS sesui aturan harus melewati PPL, laporannya berjenjang dan fungsi PPl dan Panwascam sama.
“Kalau PPl tugas fungsi hampir sama dengan pengawas TPS yaitu mengawasi di setiap TPS. Dan ingat ada satu hal yang harus kita perkuat kepada pengawas TPS karena ketika ada masalah di TPS harus selesai di TPS dan tidak boleh dibawa-bawa lagi karena PPL itu di kelurahan tidak ada lagi rekap nanti ada di PPk kecamatan,” Pungkasnya.
Jadi ada komitmen aturan yang harus di pegang sebagai pengawas bahwa kejadian di TPS harus selesai di TPS itulah komitmen.
“Pengawas TPS adalah ujung tombak suksesnya penyelenggaraan Pilkada ini.
Sedangkan PPL ada di tengah Tombak yaitu sebagai penghubung.Pengawas TPS jangan malu dan harus menjadi pendekar yang memegang peranan penting,” Jelasnya.
Ditambahkannya bahwa pengawas TPS harus mengambil sikap,suksesnya penyelenggaran ini tergantung Panwaslu.
“Saya mengajak para petugas pengawas di TPS untuk berjuang agar bisa mendapatkan Pemilu yang bermartabat dan berintegritas serta berkualitas,” Tutup Kambong. (Denny)