IKATAN Alumni (IKA) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), menggelar Simposium nasional bertemakan “Pemantapan Ideologi Pancasila Bagi Masyarakat Dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme Diwilayah Perbatasan”, bertempat di ruang paripurna DPRD Sulut, pada Senin (27/11/17).
Tampil sebagai pembicara dalam kegiatan itu, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw.
Angouw saat membawakan materi mengatakan, konsep Trisakti yang dicetuskan oleh Presiden RI pertama, Ir Soekarno tak hanya bisa mengeluarkan bangsa ini dari keterpurukan, tapi juga mampu menangkal paham-paham radikalisme dan aksi terorisme.
Yakni, berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara sosial budaya.
“Perbaikan ekonomi nasional agar dapat mensejahterakan masyarakat. Rakyat yang sejahtera akan terhindar dari paham-paham yang merongrong pedoman bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ungkap Angouw.
Angouw juga memaparkan beberapa hal bagaimana menangkal paham-paham radikalisme, juga ancaman terorisme.
“Sejarah perjalanan bangsa melawan penjajahan telah membuktikan bahwa bangsa ini selalu bersatu. Demikian juga kewaspadaan kita selama ini dalam rangka menangkal soal radikalisme dan teorisme, selalu ada penyamaan persepsi untuk melawannya,” kata Ketua DPRD Sulut.
Ditambahkan Angouw, bahwa Pancasila dalam setiap pelaksanaan dan implementasi di lapangan, sudah merupakan filterisasi dalam menangkal gangguan baik dari dalam maupun luar, termasuk penangkalan paham radikalisme dan teorisme.
Kegiatan yang digagas Ketua dan Sekretaris IKA Unsrat, Prof Ishak Pulukadang dan Risat Sanger SIP ini menghadirkan narasumber dari pusat di antaranya, DR. Anas Saidi PhD (Deputi 1 Unit Kerja Pancasila), Prof DR Henny Warsilah (Peneliti LIPI) dan dihadiri oleh unsur generasi muda, mahasiswa dan pelajar SMA/SMK.
(ika)