MANADO- DPRD Manado melalui Komisi C kembali memanggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk dimintai keterangannya dalam rapat dengar pendapat, Jumat (17/3/2017) di ruang kerja komisi C.
Rapat kali ini terkait dengan adanya kegiatan pemotongan tanah (cutting ground) di wilayah Kelurahan Kairagi II Kecamatan Mapanget, tepatnya samping gedung Manado Grand Place (MGP).
Selain DLH, Komisi C juga memanggil dinas terkait seperti Dinas Perumahan Pemukiman, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), serta Camat Mapanget.
Ketua Komisi C Lily Binti dalam pemaparannya menyampaikan kekecewaannya dikarenakan pekerjaan pemotongan tanah ini tak memiliki ijin yang baru karena pihak pekerja masih menggunakan perijinan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH), padahal sekarang ini sudah berganti menjadi Dinas Lingkungan Hidup (DLH), akan tetapi dinas terkait tak juga menghentikan pekerjaan mereka.
“Kami kecewa dengan persoalan ini. Kami ingin meminta penjelasan mengenai kegiatan pemotongan tanah ini. Kami heran, kenapa hal ini bisa lolos dari pengamatan pihak pihak terkait,” ucap Lily.
Ditambahkannya, pihak terkait haruslah menelusuri sudah sejauh mana kegiatan ini. Kami tak ingin masyarakat menilai kami melakukan pembiaran dan tidak mengontrol kinerja pemerintah.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua, Lineke Kotambunan, “sekecil apa pun kegiatan di lapangan, sepantasnya, pemerintah harus mengetahuinya.”
Lanjutnya, paling tidak ada kepekaan dengan persoalan yang terjadi, jangan nanti setelah ketahuan baru bereaksi. Ada kemungkinan juga perangkat kelurahan terlibat dalam hal ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Manado, Johanis Waworuntu sepertinya mengakui kalau sebenarnya ada pekerjaan pemotongan tanah untuk dijadikan jalan, akan tetapi kenyataannya hanya akan dijadikan lahan parkir.
“Akan tetapi, apapun itu, kami tetap segera menindaklanjuti dan mengecek sudah sejauh mana perkembangannya,” ujarnya.
Turut hadir juga dalam rapat ini, Sekretaris Komisi C Winston Monangin ditambah para personil seperti Stenly Tamo, Fany Mantali, Ronny Makawata dan Anita de Blouwe.
(emmanuelbudi)