
MANADO – Curah hujan yang cukup tinggi, baru-baru ini yang mengguyur Kota Manado, hingga mengakibatkan genangan air di sejumlah ruas jalan utama.
Meski begitu, Pemerintah kota Manado dengan sigap langsung merespon laporan warga yang terdampak genangan air tersebut.
Tidak tanggung- tanggung, Pemkot menurunkan tim gorong- gorong dikarenakan, sesuai dengan analisa debit air yang cukup besar tidak mampu ditampung dikarenakan sampah dan sedimen.
Menariknya, salah-satu media lokal yang menyoroti hal tersebut, memberikan kritik yang tak sesuai, sehingga menjadi topik hangat di berbagai kalangan terkait kompetensi dari media tersebut.
Disitu dituangkan bahwa upaya pemerintah memperbaiki saluran air dinilai mubazir.
Diketahui, Jajaran pemkot Manado sudah sepakat lewat Rapat Koordinasi Tanggap Bencana bahwa kejadian, Senin (30/9) silam itu hanya genangan air dan bukan banjir.
Mirisnya lagi, ternyata narasumber yang memberikan pernyataan dalam pemberitaan salah-satu media online tersebut diketahui sudah lama berada di alam lain alias sudah meninggal dunia.
“Memang ada warga nama Terry Winerungan yang berdomisili di wilayah Teling, tapi sudah meninggal,” kata Kadis Capil Manado Erwin Kontu.
Terpisah, Sekretaris PWI Sulut Merson Simbolon saat dikonfirmasi, menyayangkan adanya pemberitaan tersebut.
Simbolon bahkan menegaskan bahwa ada indikasi pelanggaran kode etik berat.
“Berbohong termasuk dosa terbesar buat wartawan, sehingga berbohong haram hukumnya dalam pekerjaan wartawan. Berbohong termasuk pelanggaran Kode Etik Jurnalistik yang berat,” tegas Simbolon.
Ia sendiri menghimbau, untuk lakukan tindak somasi jika sudah dibarengi dengan bukti-bukti.
“Kalau ada bukti sebaiknya disomasi. Bukti bahwa Narasumbernya Imajiner Fiktif,” kuncinya. (*)