
Manado – Bank SulutGo saat ini fokus pada inovasi digital dalam rangka meningkatkan akses nasabah kepada layanan dan produk perbankan. Hal tersebut dibuktikan dengan naiknya layanan digitalisasi, kinerja dan transaksi Bank SulutGo.
Direktur Utama Bank SulutGo Revino M. Pepah, pada kegiatan pemaparan kinerja BSG triwulan II tahun 2021 yang dilakukan secara virtual mengungkapkan bahwa, pihaknya telah menyusun strategi pengembangan inovasi digital perseroan dalam memenuhi kebutuhan layanan keuangan nasabah, baik perusahaan maupun individual.
“Bagi nasabah perusahaan (Giro), kami telah mengenalkan BSGdirect yang akan dikembangkan menjadi sarana fasilitas e-banking sehingga perusahaan tidak perlu repot-repot ke bank untuk meminta rekening koran ataupun untuk transfer dana, sehingga dapat memudahkan pengelolaan kas perusahaan secara online dan realtime dimana dan kapan saja. Untuk Nasabah tabungan kami telah menghadirkan BSGtouch yang telah diluncurkan pada bulan juni lalu dimana platform digital ini dapat memenuhi kebutuhan transaksional nasabah baik hanya cek rekening, transfer sampai dengan pembayaran pajak maupun uang sekolah,” kata Revino, Senin (09/08/2021) kemarin.
Per juni 2021, 95,9% transaksi BSG dilakukan melalui e-channel, secara keseluruhan transaksi BSG sampai dengan kuartal II 2021 tumbuh 38,4% secara year on year, pertumbuhan transaksi tertinggi terjadi pada channel ATM dan BSGtouch, keduanya menggerakkan total 7,7% tambahan transaksi melalui e-channel pembiayaan untuk pemulihan ekonomi
Revino mengatakan, meski mendorong ekspansi digital pihaknya juga memastikan Bank SulutGo akan terus konsisten mendorong pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi melalui kontribusi aktif dalam menyukseskan berbagai program nasional untuk melindungi kemampuan ekonomi masyarakat dan daya tahan para pelaku usaha.
“Dari aspek intermediasi perbankan, misalnya, Bank SulutGo mencetak pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 3,76% secara YoY menjadi Rp 12.651.537 Pertumbuhan ini ditopang oleh segmen wholesale banking yang tercatat tumbuh 1.45 % YoY menjadi Rp 181,158 juta per akhir
kuartal II 2021. Sementara pembiayaan ke segmen UMKM tercatat naik 296% YoY menjadi Rp 79.4 M hingga kuartal II 2021,” jelasnya
Menurutnya, saat ini merupakan periode yang sangat berat bagi dunia usaha sehingga dibutuhkan komitmen kolektif dan kolaborasi dari seluruh stakeholder ekonomi, termasuk para pelaku usaha agar bisa bertahan dari badai
pandemi. menjaga kinerja perseroan tetap solid, Bank SulutGo sebagai entitas usaha milik Pemerintah Sulawesi Utara dan Gorontalo yakin akan dapat mengoptimalisasi seluruh sumber daya yang ada untuk mendukung ekonomi nasional segera bangkit dari dampak pandemi.
Sementara itu, pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan program andalan pemerintah untuk menyediakan akses pelaku UMKM pada pembiayaan, Bank SulutGo telah menyalurkan KUR Konsilidasi (KUR Super Mikro, KUR Mikro dan KUR Kecil) sebesar Rp 41,5 M hingga kuartal II atau 55,34% dari target 2021. Sementara untuk program restrukturisasi kredit terdampak pandemi, Bank SulutGo telah memberikan persetujuan restrukturisasi debitur terdampak pandemi yaitu kepada lebih dari 96 debitur dengan nilai persetujuan sebesar Rp 124 Miliar. Dari nilai tersebut, hingga Juni 2021, total baki debet restrukturisasi covid-19 sebesar Rp 96 Miliar, dimana 17,1% dari total debitur restrukturisasi merupakan pelaku usaha UMKM.
“Melalui program kepedulian sosial perusahaan, Bank SulutGo juga telah terlibat dalam beberapa program sarana ibadah dan bantuan masker, nutrisi dan vitamin kepada masyarakat,” ujar Revino
Kinerja finansial membaik dari inisiatif ekspansi digital serta strategi penyaluran kredit yang prudent. Revino mengungkapkan, pihaknya akhirnya berhasil memperbaiki kinerja perseroan pada triwulan II-2021, setelah sempat terdampak dari pelemahan ekonomi nasional akibat pandemi covid-19.
Revino menjelaskan, membaiknya kinerja finansial Bank SulutGo pada akhir Juni 2021 terlihat pada pencapaian laba bersih perseroan yang tumbuh 19,90% secara tahunan menjadi Rp 104 Miliar, yang terutama disokong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 6.28% YoY menjadi Rp 992,6 juta, serta pertumbuhan pendapatan berbasis jasa (fee-based income) sebesar 262.68% YoY menjadi Rp 871,2 juta.
“Kami memandang tren pertumbuhan ini sebagai sinyal positif bahwa permintaan masih ada
diharapkan akan terus meningkat. Namun, kami akan tetap waspada dalam mengeksekusi
rencana bisnis ke depan,” kata Revino.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), DPK Bank SulutGo secara konsolidasi hingga
kuartal II 2021 tumbuh 19,95% YoY menjadi Rp 16,5 Miliar.
Kenaikan DPK secara signifikan dan kenaikan penyaluran kredit yang positif di paruh pertama tahun 2021 berkontribusi kepada pembentukan aset Bank SulutGo secara konsolidasi mencapai Rp 18,2 M, meningkat 18,10% secara tahunan.
“Pencapaian kinerja positif Bank SulutGo di kuartal II 2021 menunjukkan bahwa geliat pertumbuhan mulai terjadi. Kami tentunya secara berkala akan memantau kondisi perekonomian, termasuk menggali potensi-potensi bisnis untuk menunjang pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan,” pungkasnya. (*/Afr)


