
TOMOHON – Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.Ak, CA dan Wakil Wali Kota Syerly Adelyn Sompotan (SAS) bersama segenap jajaran pemerintah Kota Tomohon memberikan penghiburan atas meninggalnya Almarhumah Maritje Supit, SPd (istri dari Pejabat Walikota Tomohon Drs. Boy Simon Tangkawarow, MSc periode 2003-2005) dalam usia 73 Tahun.
Ibu Maritje Supit, SPd adalah mantan first lady Kota Tomohon, mantan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tomohon dan anggota DPRD Kota Tomohon periode 2004-2009.
Ibadah penghiburan yang dilaksanakan di kediaman Keluarga Tangkawarow–Supit, Jumat (14/02/20) dihadiri juga Bupati Minahasa Ir. Royke Octavian Roring, M.Si, Sekretaris Daerah Kota Tomohon Ir. Harold V. Lolowang, MSc, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Tomohon Ibu Wilhelmina Lolowang-Mintje, SPd. MM.
Ibadah penghiburan dipimpin oleh Khadim Pdt. Arthur Masie, MTh. Almarhumah meninggalkan anak-anak :
Kel. Tangkawarow-Pijoh, Kel. Kountul-Tangkawarow, Kel. Tangkawarow-Lumingkewas dan Kel. Tangkawarow-Emor
Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.Ak, CA dalam sambutannya mengatakan bagi keluarga kepergian ibu dan oma terkasih merupakan momentum refleksi iman percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ini juga momentum baik untuk keluarga, anak-anak dan cucu-cucu untuk melihat kembali hubungan kekeluargaan. Mudah-mudahan kepergian ibu Maritje Supit, SPd makin memperkuat dan meperkokoh sendi kekeluargaan dan persaudaraan yang telah dipisahkan oleh jarak, waktu dan aktivitas kerja.
“Jadi momentum untuk memperbaiki, merajut, dan menyusun kembali supaya betul-betul torang samua semakin terikat dalam satu kekeluargaan,” kata Eman.
Momentum ini juga merefleksikan tetap berusaha, berikthiar, dan berencana untuk hidup sehat, aman damai dan nyaman.
Kata Eman, momentum ini sebagai rancangan Tuhan oleh karena itu kekompakan keluarga besar ini jadi role model dan inspirasi bagi kita pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon.
Karena selain sebagai mantan anggota DPRD Kota Tomohon, almarhumah Maritje Supit, SPd juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan lainnya diantaranya almarhumah juga tercatat sebagai pelayan khusus yakni penatua dan syamas di jemaat GMIM Pniel Kakaskasen dan di jemaat GMIM Baitel Kakaskasen serta jabatan penting dalam organisasi lainnya.
Tentunya apa yang dirasakan keluarga juga merupakan duka kita bersama pemerintah dan masyarakat Kota Tomohon dan sekitarnya.
Doa dan harapan kami semoga keluarga diberikan kekuatan dan kesabaran dalam ujian iman ini, karena setiap manusia pasti akan menjalani hal yang sama yakni dipanggil Tuhan yang maha kuasa.
“Sebagai keluarga, anak-anak, cucu-cucu, kerabat, handai taulan dan kenalan, kita semua tentunya merasa sangat kehilangan ditinggalkan oleh seorang yang sangat kita kasihi dan kita cintai sebab almarhumah ibu Maritje Supit, SPd adalah sosok seorang yang menjadi tokoh panutan baik sebagai ibu, mama, oma, saudara, yang menjadi motivator bagi keluarga,” ungkapnya.
Namun kata Eman, sebagai umat yang percaya tentunya kita meyakini bahwa apa yang keluarga alami saat ini adalah bagian dari rencana Tuhan bagi keluarga yang ditinggalkan. Meski hari-hari hidup kedepan keluarga tidak akan lagi bersama-sama dengan mama, oma, saudara yang terkasih
“Tetapi yakinlah dan tetap bersandar pada tuhan sebab di dalam Tuhan kita akan selalu dikuatkan dan dimampukan dalam menghadapi setiap pencobaan dan pergumulan hidup,” tutup Eman. (denny)