Minut – Koperasi Serba Usaha (KSU) Batu Emas menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2019 yang di selenggarakan di kantor Hukum Tua Desa Tatelu pada Rabu, 19 Februari 2020.
Rapat Anggota Tahunan (RAT) dipimpin langsung Ketua KSU Batu Emas Henri Walukow S.E. didampingi Sekretaris Mario Ekel S.H, yang dalam penyampaiannya, Henri Walukow mengatakan, “RAT memang wajib dilaksanakan KSU Batu Emas untuk mengevaluasi tahun buku 2019 dan membicarakan apa yang akan dilakukan tahun berjalan ini dan yang pasti membicarakan kemajuan KSU Batu Emas, khususnya WPR Tatelu”, ujar Henri Walukouw yang juga Ketua Solidaritas Penambang di Tanah Tonsea (Sobat) Minut ini.
Dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) tersebut juga didapat kesepakatan bahwa semua anggota koperasi sangat setuju dan senang sekali KSU Batu Emas akan bekerja sama dengan P.T. Aneka Tambang (Antam) yang merupakan BUMN.
“Jadi, KSU Batu Emas dibantu Artisanal Gold Council (AGC) dari Kanada, untuk bekerja sama dengan PT Antam. Bersyukur, PT Antam ingin bekerja sama dengan KSU Batu Emas dengan salah satu syarat, pengolahan emas tanpa menggunakan merkuri.
WPR Tatelu adalah yang pertama di Indonesia sejak 2011 sudah alih teknologi tidak menggunakan merkuri. Bahkan sudah dideklarasikan se-Indonesia yang di support langsung Kementerian Lingkungan Hidup,” jelas Hendri Walukow.
Di kesempatan yang sama Demsi Lempas dari Dinas Lingkungan Hidup Minut mengungkapkan, “WPR Tatelu memang sudah menjadi pilot projet se-Indonesia, tidak menggunakan merkuri. Pengolahan emas di Tatelu sudah ramah lingkungan. Bahkan pengurus dan anggota serta penambang yang tergabung dalam KSU Batu Emas sudah beberapa kali ikut Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kementerian. Pernah juga dijadikan pembicara atau nara sumber dalam pengolahan emas ramah lingkungan di Jakarta,” jelas Demsi Lempas dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Minahasa Utara.
rei