
TOMOHON – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DPPKB Kota Tomohon gencar mensosialisasikan Program Tribina yaitu Bina Keluarga (BKB) Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL) kepada masyarakat.
Setelah kemarin, Rabu 19 Juni 2019 mensosialisasikan Program Tribina di Kampung KB Kelurahan Pangolombian. Hari ini, Jumat (20/06/19) Dinas yang dipimpin Sjerly Bororing melalui bidang K3 kembali mensosialisasikan Program ini di Kampung KB Kelurahan Taratara Satu Tomohon Barat dengan menghadirkan narasumber Dr Alfrida Mayang.M.Kes Kasubid Bina Ketahanan Remaja Perwakilan BKKBN Sulut.
Terkait Bina Keluarga Ramaja (BKR) Alfrida mengatakan program pembangunan keluarga dalam kaitannya dengan remaja telah disebutkan pada UU Nomor 52 Tahun 2009 Pasal 48 ayat 1 yang berisi mengenai kebijakan pembangunan keluarga.
“Mengingat kondisi generasi remaja pada dewasa ini menunjukkan pergaulan yang sudah sangat bebas dan sangat berpotensi mengarah ke perilaku negatif seperti seks bebas dan penggunaan narkoba, maka perlu segera dilakukan langkah nyata untuk menanggulanginya,” terangnya.
Dikatakannya, isu yang cukup besar saat ini kaitannya dengan remaja, yaitu kasus kehamilan tidak diinginkan atau sering disingkat dengan KTD. Pernikahan di usia muda dengan belum adanya kesiapan kehidupan berkeluarga menjadikan keluarga rentan terhadap permasalahan yang bisa mengarah pada perceraian. Oleh karena itu Bina Keluarga Remaja (BKR) diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk permasalahan seputar remaja tersebut.
Kegiatan BKR merupakan wadah kegiatan yang beranggotakan keluarga yang mempunyai remaja usia 10-24 tahun dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang remaja, secara seimbang melalui komunikasi efektif antara orangtua dan remaja, baik secara fisik, intelektual, kesehatan reproduksi, mental emosional, sosial dan moral spiritual.
Di samping hal tersebut, ini juga dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber-KB bagi anggota kelompok. Program Tribina ini merupakan upaya dalam rangka mewujudkan tegar remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR (tiga resiko yang dihadapi oleh remaja, yaitu pernikahan dini, seks diluar nikah, dan napza.
Disamping kegiatan BKR yang telah ada, BKKBN juga mengembangkan Program GenRe, yakni program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Lurah Kelurahan Taratara Satu Jefry Mentang, Kabid Ketahanan Kesejahteraan Keluarga (KKK) Dr Christiani Emor, serta para peserta. (denny)