TOMOHON – Rendahnya kualitas hidup peran perempuan dan anak akan mempengaruhi bagi pembangunan sumber daya manusia karena masih terdapat kesenjangan pencapaian hasil pembangunan perempuan dan anak.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.Ak melalui assisten kesejahteraan rakyat Dra Truusje Kaunang saat membuka kegiatanpeningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan perempuan dan anak yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Rumah Dinas Wali Kota Tomohon, Selasa (14/11/17).
Kegiatan dirangkaikan dengan pelantikan kelompok kerja Pengurus Utama Gender (PUG) dan pelantikan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), serta pelantikan Forum Anak Daerah Kota Tomohon.
“Kegiatan ini sangat diperlukan untuk peningkatan kualitas kehidupan perempuan dan anak, dimana anak merupakan generasi penerus sehingga perlu meningkatkan kesejahteraan dan perlindungannya,” jelas Kaunang.
Dijelaskannya ada beberapa langkah dan kebijakan yang dilakukan dalam memperkuat kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak, ketersediaan data serta partisipasi masyarakat, langkah tersebut diantaranya peningkatan kualitas hidup perempuan melalui bidang pendidikan kesehatan, hukum ketenagakerjaan, sosial politik, lingkungan hidup, dan ekonomi.
Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Tomohon dr Olga Karinda M Kes menjelaskan jaringan kelembagaan diperuntukan untuk pemenuhan hak-hak perempuan, tumbuh kembang anak serta perlindungan dari kekerasan dan pelaksanaan pengarus utamaan gender dan pemenuhan hak anak disemua bidang.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan jaringan, sinergi peran dan peningkatan koordinasi,” ujar Karinda.
Kegiatan ini diikuti oleh kelompok PUG, pengurus Forum Anak Daerah, para pengurus P2TP2A Kota Tomohon, pengurus PKK Kota dan Kecamatan serta para Lurah. (denny)