Terkait Pemilihan Rektor UKIT, Maluenseng Kecewa Tindakan BPMS dan Pengurus Yayasan

Tomohon148 Dilihat

TOMOHON – Pemilihan Rektor UKIT makin panas, setelah terjadinya deadlock dalam proses penetapan calon rektor. Kamis (28/9/2017), BPMS kembali menggelar rapat bersama Yayasan AZR Wenas dan Panitia Pilrek, Jumat (29/9/2017)

Pihak BPMS bersama sejumlah pengurus yayasan bersikukuh Yopie Pangemanan tidak bisa dicalonkan, sehingga yang berhak dipilih oleh senat hanya 3 calon, yakni Prof Theo Mautang, Dr Mezakh Ratag dan Dr Franky Tulungen.

Sekretaris Yayasan Ds AZR Wenas, Jackried Maluenseng walk out dari kepengurusan yayasan. “Mereka BPMS dan pimpinan yayasan Main hakim sendiri menjegal salah satu calon. Salah satu calon diberikan kesempatan melengakapi berkas, karena deadlock dan pemilihan rektor dari BPMS menyerahkan kepada badan pengurus yayasan untuk menunjuk Rektor Ukit. Kalau proses sesuai dengan jalur sebenarnya baru saya suka masuk ulang sebagai pengurus yayasan. Universitas apa namanya kalau rektor ditunjuk BPMS dan yayasan, Universitas apa itu Rektor tidak dipilih anggota Senat,” kata Maluenseng.

Maluenseng menyesal tindakan yang dilakukan petinggi BPMS dan petinggi yayasan. Seperti diketahui, celah yang dipakai untuk menggugurkan Pangemanan terkait jaminan bahwa Yopie bisa menyelesaikan S3-nya dalam setahun.

Jackried mengatakan, tindakan itu sudah tidak sesuai aturan. Jakried memilih walk out dalam rapat tersebut. “Mereka memaksakan hanya tiga calon yang bisa dimajukan dalam pemilihan rektor, dan Yopie Pangemanan mereka keluarkan  dari pencalonan. Saya akhirnya walk out karena apa yang mereka lakukan tidak sesuai aturan, saya kecewa dengan mereka tidak taat aturan,” jelas dia.

Dalam rapat itu, Maluenseng mengatakan keputusan yang diambil dalam rapat itu tidak ada lagi Pilcarek UKIT. “Pengangkatan rektor oleh yayasan tanpa melalui senat. Jadi yayasan akan mengangkat salah 1 nama dari 3 calon sebagai Rektor Ukit,” ujar dia.

“Saya akhirnya walk out karena apa yang mereka lakukan tidak sesuai aturan, harus taat aturan. Sangat tidak sesuai. Mari kita berdoa untuk yang lebih baik,” pungkasnya.

Sementara sekretaris panitia pemilihan rektor, Arrie Turangan mengatakan pilreg deadlock alias buntuh. “Untuk pemilihan Rektor nanti kita lihat perkembangannya,” kata Turangan.(denny)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari Speed News Manado di saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *