
TOMOHON – Para remaja harus dibekali dengan pendidikan tentang kesehatan reproduksi agar mereka mampu menempatkan diri pada tata cara pergaulan dan dalam menghadapi masa pancaroba.
Hal tersebut ditegaskan Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.Ak saat membuka kegiatan advokasi dan konseling informasi edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja, di Wale MC Temboan Kelurahan Rurukan Satu Selasa (18/4/17).
Eman yang didampingi Asisten Kesra Dra Truusje Kaunang menjelaskan bahwa permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi sering kali berakar dari kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran kaitannya dengan keadaan sehat secara reproduksi baik dalam pemahaman mengenai proses – proses reproduksi serta dampak dari perilaku tidak baik seperti kehamilan tak diinginkan, aborsi, penularan penyakit seksual termasuk HIV.
“Jadilah generasi penerus masa depan bangsa yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan selalu bertekat mengatakan tidak pada pernikahan dini, tidak pada seks bebas dan tidak pada narkoba sehingga generasi muda dapat menjadi kebanggaan kita semua,” pesan Eman kepada para murid SMP/SMA sebagai peserta kegiatan.
Sebelumnya Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Daerah (DPPKBD) Kota Tomohon Ir Corry Caroles selaku unsur pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa terkait masa pubersitas, seorang remaja mengalami perubahan organ-organ reproduksi yang umumnya tidak diketahui oleh remaja.
“Hal ini akan menjadi sumber masalah bagi kehidupan seksualnya yang mengakibatkan terjadinya pernikahan dini dan hal lain yang tidak diinginkan, untuk itu advokasi dan konseling informasi edukasi, pendidikan tentang kesehatan reproduksi sangat penting untuk dilakukan,” ujar Caroles.
Selain para remaja didalamnya para murid SMP dan SMA, hadir pula sebagai peserta para ibu-ibu (orang tua perempuan). Dan sebagai narasumber dr Jack Poluan dan dari unsur keagamaan Pdt Aneke Masinambow Kaawoan.(denny/humas)