TOMOHON – Seiring maraknya penggunaan media sosial (Medsos) yang begitu luas dalam kehidupan sosial masyarakat tentunya sangat mempengaruhi pola hidup dan tingkah laku individu maupun kelompok dalam aktivitas kesehariannya.
Oleh karena itu untuk menjaga keharmonisan dan keamanan serta kenyamanan dalam berkarya serta menjamin kesejukan dalam masyarakat,Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak bersama Wakil Walikota Syerly Adelyn Sompotan bersama Jajaran Pemerintah Kota Tomohon melalui Kabag Humas dan Protokol Herry FF Lantang SSTP, Senin (28/11/16) mengingatkan kepada seluruh pengguna media sosial agar memperhatikan etika dan kaidah dalam berkomunikasi ataupun mengungkapkan isi hati baik itu yang positif maupun yang negative
Himbauan ini disampaikan guna meneruskan apa yang telah disampaikan Presiden RI Ir Joko Widodo saat memberikan arahan kepada pada peringatan hari guru tahun 2016. Saat ini keterbukaan informasi adalah sesuatu yang tidak bisa terhindarkan. Masyarakat pun akan dengan mudah menerima berbagai informasi, baik melalui media cetak, media elektronik, media online dan juga media sosial.
“Saat ini ada keterbukaan yang tidak bisa kita hambat dengan cara apapun. Dunia sudah terbuka,” ujar Presiden Joko Widodo.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar keterbukaan informasi jangan sampai melunturkan nilai-nilai ke-Indonesia-an.
“Satu-satunya jalan dalam mengisi anak-anak kita dengan pribadi dan karakter dan nilai-nilai Indonesia,”jelas Presiden Joko Widodo.
Kekhawatiran presiden timbul terutama saat melihat apa yang terjadi di media sosial dalam sebulan terakhir ini yang dipenuhi oleh saling menghujat, saling menjelekkan, saling memaki, hingga adu domba.
“Inilah tugas Bapak dan Ibu guru untuk memberitahu pada anak didik kita, karena nilai-nilai ke-Indonesia-an kita bukan itu. Hati-hati, ini bisa infiltrasi asing masuk ke negara kita dengan cara-cara melemahkan seperti itu, memecah belah seperti itu,” terang Presiden Joko Widodo.
Di sinilah guru yang memiliki peran sentral dalam mengarahkan anak-anak, terutama mereka yang mulai memasuki bangku SMP, SMA atau SMK dituntut untuk dapat memberitahukan kepada siswanya tentang etika berinternet dan etiket sopan santun dalam menyampaikan sesuatu di media sosial.
“Ini penting sekali saya titip agar anak-anak kita diajak bermedia sosial yang santun dengan tata nilai etika yang baik, mengajak ke hal-hal yang positif, mengajak positive thinking. Karena itulah nilai-nilai ke-Indonesia-an,” ujarnya.
“Negara kita memiliki 17.000 pulau, 516 kabupaten/kota, 34 provinsi, 700 suku dan 1.100 bahasa lokal. Betapa kita ini sangat beragam,” ungkapnya.
Keberagaman tersebut disaksikan sendiri oleh presiden saat dirinya mengunjungi wilayah Indonesia yang berada di paling ujung, baik ujung barat yakni kota Sabang di Aceh dan ujung timur Kabupaten Merauke hingga wilayah paling utara yaitu Pulau Miangas.
“Saya adalah presiden pertama yang datang ke Miangas. Pulaunya kecil hanya dihuni oleh kurang lebih 800 orang,” imbuh Presiden Joko Widodo.
Harapan Presiden ini tentu akan kita pahami dan lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga masyarakat dan generasi kita akan terus berjaya dan maju bersama-sama dalam mendukung dan berpartispasi bagi kemajuan pembangunan yang ada diKota Tomohon
Lantang juga mengharapkan seluruh masyarakat pengguna media sosial agar memanfaatkan teknologi ini untuk pengembangan individu baik keterampilan,pendidikan dan usaha serta relasi yang baik dan menguntunkan.
“Selanjutnya bagi anak-anak muda agar berhati-hati ketika membangun komunikasi dengan orang lain yang belum kita kenal dengan baik,karena kita tidak tau mereka punya niat buruk bagi kita terutama para anak-anak gadis agar senantiasaberhati-hati agar tidak celaka,kecewa atau menyesal di kemudian hari. Sekali lagi gunakan medsos untuk kebaikan,”ujar Lantang.
(Denny Poluan)