MANADO—Tantangan berat bagi dunia pendidikan di kota manado, dalam mengantisipasi para generasi penerus cita-cita bangsa yakni siswa-siswi yang duduk di sekolah di Kota Manado, untuk dapat terhindar dari hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan obat terlarang serta pergaulan bebas.
Pasalnya, beberapa siswa dan siswi yang bolos sekolah terjaring di Pusat Kota 45, Rabu (31/8/16), dalam operasi rutin Tim Terpadu Pemerintah Kota (Pemkot) Manado. Ketika diamankan di posko Tim Terpadu di Kantor Walikota Manado untuk diberikan pembinaan, para siswa-siswi tersebut mengakui, bahwa mereka mengkonsumsi sejenis Pil Trihexyphenidyl atau lebih dikenal dengan TripleX.
Sebut saja Bunga (CA) siswi kelas X (Sepuluh) SMK Negeri 2 Manado dirinya mengakui kalau, bersama-sama dengan teman mereka saat bolos sekolah mengkonsumsi pil TripleX tersebut.
“ Kita ada masalah dengan kedua orang tua di rumah, makanya kita sering bolos dengan teman-teman dan kadang ditawarkan untuk makan Pil TripleX. Minta ampun Ibu kita sonda mo ulang lagi, kalau boleh kita pindah jurusan di sekolah,” ujar Bunga sambil menangis, saat di berikan pembinaan oleh salah seorang gurunya di Posko Tim Terpadu Pemkot Manado, Rabu (31/8/16) pagi tadi.
Lain lagi dengan pengungkapan Melati nama samaran seorang siswi SMK Negeri 6 Manado, ketika diberikan pembinaan oleh Sekertaris Badan Kesbangpol Manado. Melati mengakui selain mengkomsumsi pil berjenis TripleX tersebut, juga pernah berhubungan intim dengan temannya.
“ Saat di berikan pembinaan siswi tersebut mengakui kalau selain konsumsi pil TripleX bersama-teman-teman mereka, juga melakukan hubungan intim,” ujar Sekertaris Kesbangpol Kota Manado Drs Ivan Sumampouw kepada speednews-manado.com usai memberikan pembinaan.
Sekertaris Kesbangpol Ivan Sumampouw berharap, para guru di sekolah agar lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan kepada siswa-siswa mereka. Begitu juga dengan orang tua murid harus bangun komunikasi dengan guru di sekolah, agar anak-anak mereka tidak terjurumus pada hal-hal yang tidak diinginkan.
“ Bagaimana generasi muda kota manado kedepan, kalau sudah seperti ini. saya harapkan ini bisa menjadi bahan evaluasi di seluruh sekolah di kota Manado untuk lebih ketat melakukan pengawasan, kalau perlu bentuk tim patroli sekolah agar mereka bisa tahu siswa-siswa mereka ada dimana saat pelajaran berlangsung,” ujar Sumampouw.
Sementara itu Anneke Kaligis guru dibidang kesiswaan dan lingkungan di SMK Negeri 3 Manado, mengucpakan banyak terima kasih kepada Tim Terpadu Pemkot Manado. Pihak sekolah akan menindak lanjuti para siswa mereka yang terjaring dalam operasi Tim Terpadu, dengan memanggil orang tua murid untuk menjelaskan apa yang telah dilakukan oleh anak-anak mereka dan juga anak didik kami di sekolah.
“ Kami akan lebih memperketat pengawasan bagi seluruh anak didik kami, dan semoga siswa-siswi yang saat ini terjaring oleh Tim Terpadu bisa berubah dan menjadi anak-anak yang cerdas,” ujar Ibu Anneke Kaligis di posko Tim Terpadu saat menjemput anak didik mereka, yang diamankan oleh Tim Terpadu pemkot Manado.
(romelnayoan)