
MANADO,(speednews-manado.com)–Informasi menggegerkan akan digantinya Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Perusahan Daerah (PD) Pasar Manado, H Rum Usulu, yang rencananya dilakukan pada Rabu,(4/5/16) besok, dinilai bakal menimbulkan dampak sangat merugikan bagi PD Pasar yang merupakan perusahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Manado.
Menurut Didi Syafii, harusnya untuk pergantian Dirut PD Pasar dikaji dengan baik, karena semenjak Pak Rum pegang jabatan Dirut PD Pasar. Management Perusahan Daerah milik pemkot manado tersebut, telah mengalami perubahan dan sudah membaik.
” Pak Rum adalah penyelamat bagi PD Pasar, semua gaji karyawan bisa terbayarkan. Saya ingat bulan Desember tahun 2015 lalu, Pak Rum membayar semua gaji karyawan PD Pasar. Kalau bukan Pak Rum gaji karyawan tidak akan terbayarkan hingga sekarang,” ujar Syafii, Selasa,(3/5/16) sore tadi.
Menurutnya, seorang yang menjabat Direksi kalau akan diganti ada mekanisme diantaranya, pergantian Direksi itu apabila sudah empat tahun menjabat, mengundurkan diri dari jabatan, meninggal dunia, merugikan perusahan, tidak aktif lagi melaksanakan tugas sebagai seorang direksi dan terlibat dalam perkara hokum yang sudah diputuskan oleh aparat hokum.
“ Jangan main ganti saja. Berbicara normatif, SK walikota definitif Pak GS Vicky Lumentut dan tinggal menunggu pelantikan, telah ditandatangani oleh Mendagri pada 5 April. Itu berarti secara yuridis formal kota manado sudah memiliki pejabat walikota definitive. Jadi Penjabat Walikota Pak Roy Roring tidak boleh mengambil keputusan sendiri, harusnya kalau ada rolling harus berkoordinasi dengan pejabat definitive (GSVL,red) yang akan memimpin Kota Manado lima tahun kedepan,” ujar mantan anggota DPRD Manado 3 periode Didi Syafii, seraya menegaskan.
“ Kalau benar Pak Rum Usulu diganti dari jabatannya sebagai Dirut PD Pasar, jajaran Direksi PD Pasar Manado sepakat akan mengundurkan diri. Sambil menunggu walikota manado definitive, karena ini dinilai telah menyalahi aturan dan tidak sesuai mekanisme,” tegas Didi Syafii didampingi Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia-Perjuangan (LAKI-P) Tommy Sumelung.
(romel nayoan)