SULUT,(speednews-manado.com)—Maraknya penduduk Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Daerah Sulawesi Utara (Sulut), harus diwaspadai agar jangan sampai daerah Nyiur Melamabai Sulut ini menjadi markasnya teroris.
Secara letak wilayah geografis, Sulut merupakan pintu masuk strategis dari WNA pendatang seperti dari Negara philipina.
Untuk itu Wakil Ketua Komisi I DPRD Sulut, Kristovorus Decky Palinggi (KDP), meminta kepada aparat terkait baik itu TNI/Polri serta Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Agar bisa mendeteksi dini para pendatang atau WNA, yang masuk dan tinggal di Daerah Sulut.
“Kami harapkan instansi terkait yakni aparat kepolisian untuk memperkuat masalah intelejen, agar Sulut terhindar dari susupan teroris,” ujar Palinggi di ruang kerjanya, Rabu (2/3/16) sore tadi.
Selain itu dikatakan KDP sapaan akrab Palinggi, Pemerintah Kabupaten/Kota, agar bisa mengaktifkan kembali pos Kamling hingga ke tingkatan Dusun/Lingkungan di masing-masing Desa/Kelurahan. Serta bisa memberlakukan system tamu yang datang dan nginap di rumah penduduk harus wajib lapor 1×24 jam.
Begitu pun dengan aparat TNI/Polri di daerah perbatasan agar dapat memaksimalkan penjagaan dengan ketat, bagi para WNA yang masuk ke Indonesia dalam hal ini Sulut.
“Namun kami yakin dan percaya aparat keamanan diperbatasan terutama TNI/Polri, bekerja maksimal untuk penanggulangan teroris yang akan masuk ke daerah Sulut,” ujar Palinggi.
(friska)