MANADO,(speednews-manado.com)—Luar biasa kecerdasan yang dimiliki oleh oleh Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota GS Vicky Lumentut-Mor Bastian (GSVL-MOR), pasangan berjargon “Cerdas” ini tampil cemerlang dalam Debat Terbuka calon Walikota dan Wakil Walikota Manado yang digelar KPUD Manado di Novotel Hotel Manado, Jumat (04/12/15).
Pada debat kandidat tersebut, masing-masing pasangan calon tampil memaparkan visi dan misi mereka, mulai dari calon Nomor Urut 1, HB Mangindaan-Jemmy Asiku, calon Nomor Urut 3, DR GS Vicky Lumentut-Mor Dominus Bastiaan, dan calon Nomor Urut 4 Hanny Joost Pajow-Tonny Rawung.
Nampak terlihat pasangan GSVL-MOR unggul dan menguasai konsep dan materi di debat terbuka kandidat. GSVL sapaan akrab Lumentut mengurai pentingnya visi CERDAS dijalankan pemerintah Kota Manado kedepannya. Vicky Lumentut yang telah berpengalaman memimpin Manado itu menyebutkan bahwa perlu dimaksimalkan semua program pro rakyat yang telah dilakukannya selama ini terhadap warga Kota Manado.
”Kami mengusung visi Manado CERDAS, dengan 6 misi yakni Cendekia, Ekowisata, Religius, Daya Saing, Aman dan Nyaman, serta Sehat Sejahtera yang kami singkat CERDAS. GSVL-Mor akan terus memperjuangkan program dana duka, kemudian berbagai program pro rakyat yang saya telah kerjakan selama satu periode di Manado yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan tinggal dimaksimalkan tentunya, saya menyadari bahwa saya dan Pak Mor Bastiaan membutuhkan dukungan serta partisipasi masyarakat untuk membangun Manado Lebe Bae,” ujar GSVL.
Sementara itu, cukup menuai perhatian ketika sesi tanya jawab kandidat Pajow ketika ditanya Mangindaan soal politik uang Pajow terlihat menanggapi santai, menurut Pajow politik uang dan kost politik merupakan dua hal yang berbeda sehingga tidak perlu politik uang ”dipolemikkan”. ”Bagi saya politik uang itu hampir beda dengan biayaya politik (kost politik), namanya saja kita sebagai manusia, apalagi dalam konteks Pilwako jika kita mengundang tim untuk datang maka layaklah kita mengganti uang transportnya, itu adalah kost politik, bagi saya itu wajar,” ucap Hanny.(romel)