Dialog Publik Bersama Jarod, Kaban Kesbangpol Paparkan Cara Cegah Radikalisme.

Manado126 Dilihat
Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Manado, Hanny Solang saat memberikan pemaparan cegah radikalisme dalam dialog publik bersama Jarod.(foto:ist)
Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Manado, Hanny Solang saat memberikan pemaparan cegah radikalisme dalam dialog publik bersama Jarod.(foto:ist)

MANADO,(speednews-manado.com)–Berlangsung sukses, kegiatan yang dilaksanakan pengurus Jurnalis Online Manado (JAROD), Sabtu (12/9/2015) yang bertempat di Hotel Formosa Manado. Kali ini, Komunitas JAROD menghadirkan Drs Hanny Solang, M.Si (Kaban Kesbang-Pol Manado), Delmus Salim (Dosen IAIN Manado), dan Jim Robert Tindi, SE (Aktivis Muda Sulut dan mantan Ketua PRD Sulut) untuk mengulas tema Dialog Publik ‘Mencegah Radikalisme Pada Generasi Muda Dengan Mempertembal Wawasan Kebangsaan’.

Dr Hanny Solang dalam pemaparan materinya menyebutkan bahwa pemerintah selalu memberikan perhatian penting pada persoalan keamanan lingkungan. Menurut Alumnus FISPOL Unsrat Manado itu, aktivitas masyarakat yang mengarah pada dukungan terhadap radikalisme harus diwaspadai karena hal itu dapat merusak keamanan.

”Soal pembahasan wawasan kebangsaan ini perlu diselesaikan ditingkat hulu, baru kemudian hilir. Kadang banyak pihak karena kurang mengerti wawasan kebangsaan, akhirnya bertindak menggangu keutuhan bangsa. Nah, kami pemerintah Kota Manado sejauh ini melakukan tindakan mengendalian dan perhatian pada keamanan masyarakat, hal terpenting bagi masyarakat selain kesejahteraan adalah keamanan. Untuk cara mencegah tindakan Radikalisme adalah kembangkan dan munculkan berbagai kegiatan sosial yang sifatnya positif, serta bangkitkan rasa Nasionalisme,” ujar Solang.

Baca juga:  Soputan Sebut Tahapan Iklan Kampanye Penting Untuk Disosialisasikan Kepada Pers

Sementara itu, Jim Robet Tindi mengatakan Radikalisme itu penting, hanya saja ada pihak tertentu yang memanfaatkan dan menafsirkan secara keliru apa yang menjadi semangat Radikalisme. Paling penting bagi Tindi yakni pemerintah perlu berlaku adil bagi rakyatnya, terutama soal distribusi kesejahteraan.

”Arti dari Radikal atau Radikalisme sebenarnya perlu dan tidak berbahaya, karena Radikal itu bermakna kita mengetahui sesuatu hingga ke akar-akarnya. Dan itu berarti Radikalisme tidak ada masalah, hanya saja ada kelompok kepentngan yang memanfaatkan ini demi mengamankan kepentingan mereka, bagi saya yang penting saat ini adalah pemerintah berlaku adil pada rakyatnya. Janganlah, proses distribusi kesejahteraan dihambat,” tukas Tindi.

Begitupun yang disampaikan, DR Delmus Puneri Salim, bahwa generasi muda perlu memperbanyak pengetahuan tentang hal kebangsaan, wawasan kebangsaan baginya merupakan suatu hal yang juga utama dan perlu digelorakan rasa Nasionalisme. Ide-ide positif harus dimunculkan agar bisa menyatukan banyak orang.

Baca juga:  AA Dampingi SK Saat Dialog Dengan Tokoh - Tokoh Muslim di Sekretariat NU Sulut

Yang bertindak sebagai moderator kali ini adalah Sahrul Setiawan, yang juga Sekretaris JAROD. Terlihat yang hadir sejumlah aktivis mahasiswa se-Sulawesi Utara, Ketua JAROD, Amas Mahmud, serta pengurus JAROD lainnya.(romel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *