
MINSEL-. Netralitas BAWASLU Minsel saat Pilkada serentak waktu lalu, kini menyeruak ke permukaan, menyusul tudingan warga adanya oknum Komisioner yang diduga menjadi mata-mata paslon tertentu. Sabtu (08/05/21).
Masyarakat kabupaten Minahasa Selatan, sebelumnya sudah menduga keberadaan BAWASLU kabupaten Minahasa Selatan, tidak Steril dari Netralitas.
Sejumlah persoalan yang ditangani Bawaslu Minsel, yang dianggap sebagai pelanggaran Pilkada, terkesan hanya berlaku bagi partai dan pengikut pasangan calon tertentu, yang kalah dalam perhelatan Pilkada Minsel dan Sulut.
Sejumlah ASN mengeluhkan, sanksi pelanggaran Pilkada, hanya berlaku bagi ASN yang diduga Mendukung paslon yang kalah, sementara para ASN yang mendukung paslon yang menang, tidak dianggap sebagai Pelanggaran oleh Bawaslu Minsel.
Para ASN hingga perangkat desa yang dianggap berseberangan pilihan dan warna Politik, kini didepak, sementara yang mendukung mendapat promosi dan kepercayaan menduduki jabatan tertentu, dengan kata lain, pendukung paslon dan warna politik yang kalah, terpaksa harus lengser dari posisi.
Meski ada yang belum terlaksana, namun para ASN di kabupaten Minsel, kini sedang dalam situasi harap-harap cemas dan dalam penantian tak pasti.
Tidak lagi fokus bekerja, hingga sering ditekan oleh mereka yang bukan atasan dan bukan siapa-siapa.
Tak jarang pula sering diteror, akan segera Dilengserkan, dan akan berurusan dalam proses hukum, diakui sangat menggangu dan menghantui para ASN Minsel.
Keanehan di dinas kominfo minsel, yang memasukan nama salah seorang oknum komisioner dan medianya sebagai salah satu media yang terakomodir untuk menikmati anggaran Pers yang ada di Dinas Kominfo Minsel menimbulkan sejumlah interpretasi.
Selain sejumlah nama dan media yang hanya bermodalkan mengantongi kartu pers tapi hasil karya jurnalisnya tak pernah memberi kontribusi dan menjadi sumber informasi masyarakat Minsel, juga karena Bocornya nama Oknum Komisaris dan medianya tercatat salah satu diantara 20-an media yang diakomodir di dinas Kominfo Minsel.
Bahkan lebih dari itu, diduga sebagai Bentuk balas jasa yang bakal bermuara gratifikasi.
Youke Bala, salah satu Jurnalis yang dikenal dekat dan mengetahui banyak hal tentang konstalasi Pilkada Minsel dari kubuh Paslon Pemenang Pilkada Minsel 2020, menyoal dan mengkritik fakta ini.
Di konfirmasi media ini melalui telepon WhatsApp bahwa memang benar kecurigaan terhadap salah satu komisioner Bawaslu Sudah lama, dan mengenai chatingan dengan salah satu pejabat yang ada di minsel itu memang ada sampai saat ini. Ucap Bala
Jurnalis Bala menambahkan, sejumlah bukti baik video dan bukti fisik lain yang dimilikinya tentang dugaan persoalan netralitas Bawaslu Minsel, akan dilaporkan pada aparat hukum dan instansi terkait, untuk memberikan efek jera bagi mereka yang mendapat kepercayaan untuk melaksanakan Proses demokrasi yang Benar. (eka)


