Minut – Pemerintah Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara di bawah kepemimpinan Hukum Tua Vecklie Johanis Amsa, dalam menjaga dan melestarikan adat budaya Nusa Utara (Sangihe-Talaud), menggelar pesta adat Tulude yang di selenggarakan pada Selasa, 05 Februari 2020
Pesta rakyat Tulude ini di awali dengan ibadah yang di pimpin oleh Ketua BPMJ GMIM Ora Et Labora Pdt. Sintce Dompas Mantiri STh yang dalam khotbahnya menyampaikan Kebenaran Firman Tuhan Perjanjian Lama Mazmur 122:6-8.
Sesudah Ibadah di lanjutkan dengan Pesta Rakya Tulude (Mayore Labo) yang dipimpin Forgan Lumale di awali dengan pemotongan Keu Tamo.
Hukum Tua Desa Pulisan, Vecklie Johanis Amsa mengatakan, “Pesta adat ini adalah budaya orang Sangehi-Talaud, tapi bukan berarti orang Minahasa tidak boleh datang. Untuk itu sudah seharusnya, generasi penerus harus mempertahankan adat budaya ini. Adat ini harus dilestarikan”, tukas Vecklie Johanis Amsa.
Lanjutnya, “Pada tanggal 06 Februari 2020 merupakan waktu terakhir memerintah Desa Pulisan. Nantinya pada 07 Februari 2020 akan ada penjabat Kumtua. Untuk itu saya minta agar masyarakat Pulisan ikut mendukung penjabat Kumtua yang baru. Mari kita baku-baku bae dan saya mohon maaf kepada masyarakat jika selama 6 tahun memimpin ada salah”, ungkap Hukum Tua Vecklie Johanis Amsa.
Di kesempatan yang sama, Camat Liktim Delby Wahiu dalam sambutannya mengatakan, “Pemerintah daerah sangat mendukung pesta adat Tulude ini. Pesta ini mengandung makna mengucap syukur terhadap Tuhan yang telah memelihara kita di tahun 2019 hingga bisa ada lagi di tahun ini”, ujar Camat Delby Wahiu.
Camat Delby Wahiu menambahkan, “Pemerintah pusat telah menetapkan KEK Pariwisata Pulisan lewat P.P. No. 84 Tahun 2019. Penetapan ini merupakan hadiah bagi 3 desa di Kecamatan Liktim yakni Pulisan, Marinsow dan Kinunang. Kita patut berbangga karena ini hadiah bukan untuk 3 desa, tapi bagi Pemerintah Kabupaten Minut. Untuk itu kita perlu berterima kasih kepada ibu Bupati yang konsen dengan KEK Pariwisata ini”, tukas Camat Delby Wahiu seraya menambahkan jika adanya KEK ini akan meningkatkan perekonomian warga Likupang secara khususnya.
Adat Tulude ini menjadi pesta budaya yang di laksanakan setiap awal tahun dan ikut di hadir oleh ratusan warga etnis Nusa Utara yang ada di desa tersebut.
(rei)