Sulut-Jaringan Aktivis Mahasiswa Sulawesi Utara, menggelar diskusi terkait edukasi pemberantasan Hoax, khususnya di Sulawesi Utara.Kamis (9/5/19), bertempat di Hotel Ibis Manado,
Kegiatan ini di ikuti sekira 150 milenial dari berbagai organisasi ini, berjalan dengan aktif, terutama terkait konten-konten hoax yang kini tersebar.
Risat Sanger yang sebagai Koordinator Jaringan Aktivis Mahasiswa Sulawesi Utara, menyebutkan, kaum millienial penting untuk diberikan edukasi tentang ciri-ciri dan penanganan hoax.
“Saat ini banyak yang termakan informasi Hoax di media sosial. Untuk itu, perlu peranan millenial untuk ikut memberantas dan mengedukasi masyarakat agar tidak mudah termakan hoax,” Pungkas Sanger.
Sementara, dalam kegiatan ini, Dosen IT asal Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Stanly Karouw didapuk sebagai narasumber. Menjelaskan, tempat paling banyak beredar Hoax adalah media sosial, aplikasi chat, situs web. Televisi, media cetak, email dan radio.
“Solusinya, perlu adanya literasi media di sekolah serta revolusi mental pengguna internet, karena nilai moralnya apa yang kita dapatkan dari internet ya ditentukan pengguna sendiri,”jelas Karouw.
Dalam kesempatan ini, sejumlah pertanyaan datang dari para millenial. Ferdinan Runtu menanyakan tentang hal yang dapat dilakukan dalam melawan konten Hoax. Menurutnya, harus ada cara yang efektif untuk dilakukan.
Menjawab pertanyaan tersebut, Karouw mengatakan jika masyarakat harus membaca sebuah berita hingga tuntas dan membandingkan dengan situs yang lainnya.
“Perlu juga gabung di grup anti Hoax. Tapi, filter yang paling baik adalah hati dan iman kita,Sekarang juga punya program Promoter Polri. Ada juga CrossChecker, teknologi anti Hoax Indonesia dan bisa juga gabung di grup forum anti fitnah, hasut dan hoax,” Jelasnya
Turut hadir dikegiatan ini l, Direktur Intelkam Polda Sulut, Kasubdit II Dit Intelkam Polda Sulut, Dosen IT Unsrat dan para millenial.(ika)