
MANADO – Wali Kota Manado Andrei Angouw menghadiri acara Pencanangan dan Sosialisasi Kelurahan Cantik (Cinta Statistik) Tahun 2024 di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Rabu (11/09/24).
Hadir Kepala BPS Sulut Aidil Adha SE.ME, Kepala BPS Kota Manado Ir. Novri Mokoagouw, Kepala BPS Kota Kotamobagu, Kadis Kominfo Erwin Kontu S.H.,M.H. Camat Tuminting Oktavianus Barahama, Lurah Tumumpa II serta Kepala-Kepala Lingkungan.
Setelah acara pembukaan disampaikan laporan terkait dengan pencanangan dan sosialisasi Cinta Statistik tahun 2024 oleh Kepala BPS Manado Ir. Novri Mokoagouw.
Dalam laporan, Kelurahan Tumumpa Dua ditetapkan sebagai Kelurahan Cantik (Cinta Statistik) tahun 2024 di Provinsi Sulut.
Selesai laporan dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala BPS Sulut. Kepala BPS mengapresiasi soal perhatian Walikota Manado dalam peran aktif untuk mendorong setiap pelaksanaan pembangunan termasuk kelurahan-kelurahan untuk tertib Administrasi.
Kepala BPS ikut menyampaikan potensi Kelurahan Tumumpa Dua sebagai wilayah yang berada dipesisir pantai serta dekat dengan pusat-pusat perbelanjaan yang tentunya akan berdampak pada ekonomi masyarakat.
Selesai sambutan Kepala BPS Sulut, acara selanjutnya adalah Pencanangan Kelurahan Tumumpa Dua sebagai Kelurahan Cantik (Cinta Statistik) tahun 2024 yang ditandai dengan pemukulan tambur oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw.
Walikota ketika menyampaikan sambutanya menyinggung soal pengelolaan administrasi pemerintahan berdasarkan data.
“Seharusnya pemahaman soal ini sudah menjadi hal biasa sebab kita sudah terbiasa dengan soal pendataan,” ujar Angouw.
Walikota juga menyinggung soal bagaimana menganalisa berdasarkan data yang akan salah jika data salah.
Demikian sebaliknya kalau data dan fakta benar maka analisanya akan menghasilkan hal yang benar.
Walikota menyinggung soal yang tidak benar sengaja dikemukakan tapi berdasarkan motif tertentu.
“Jangan ada motif tertentu sehingga menyampaikan data yang salah,” tegas Wali Kota.
Wali Kota juga menyinggung soal pendataan miskin ekstrim yang harus memiliki data benar dan akurat dengan para meter yang tidak terlalu rumit dan bertele-tele. Jadi data ini penting supaya dapat memberikan solusi yang benar.
Walikota menggaris-bawahi apa yang dikatakan mantan PM Malaysia Mahatir Muhammad yang mengatakan, bahwa pemerintah itu seperti dokter yang harus memberikan obat dengan takaran yang pas, tidak lebih dan tidak kurang kepada pasien.
“Takaran yang pas dan benar agar tidak berakibat fatal dalam pelaksanaan pembangunan. Makanya sekali lagi diagnosa seperti ini menjadi penting ketika berdasarkan data yang benar,” kunci Walikota. (*)◊


