
MANADO – Wali Kota Manado Andrei Angouw melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Dr Micler. C. S Lakat membuka kegiatan rapat koordinasi (Rakor) rencana reklamasi Pantai Utara Kota Manado di Kecamatan Tuminting, Rabu (19/06/24).
Rakor yang digelar di aula Serbaguna Pemkot Manado ini, dihadiri oleh Asisten I Juleses Ohlers, SH, Dirut PT Manado Utara Perkasa (MUP) Martinus Wibowo Salim bersama jajaran, pejabat Pemkot Manado serta tamu undangan lainnya.

Sekda Micler Lakat mengawali sambutannya mengatakan yang hadir saat ini adalah representative dari Pemerintah, Bidang Usaha dan Masyarakat termasuk masyarakat nelayan.
Menurut Sekda Lakat, Kota Manado saat ini setelah Perda Tata Ruang disahkan 2024-2042 maka luas wilayah Kota Manado dari 157, 26 KM menjadi 162,64 KM.

“Itu sudah termasuk dengan lahan yang milik Pemkot Manado dan dihitung di reklamsi wilayah tengah sampai ke Selatan ada 83 Ha dan kecamatannya tetap 11, 87 Kelurahan 504 lingkungan,” Lakat.

Dijelaskan Lakat, di tahun 1980 tepatnya 1985-1990 lewat kebijakan pemerintah provinsi dan kota Manado dibuatlah jalan Boulevard.
Setelah jalan Boulevard terbuka terjadilah pengembangan yang sangat signifikan di daerah tengah dan selatan.
Singkatnya, pusat perekonomian kita setelah terjadi penyebaran tempat usaha dan keramaian maka daerah kawasan Boulevard ini dijadikan kawasan BoB atau Bisnis on Boulevard. Akhirnya berkembang pesat dan perekonomian maju
“Namun pada saat dimulai ada tantangan yang dapat disana, wajah Kota Manado mulai berubah, tapi tantangan yang lebih besar saat akan dibangunnya tempat di selatan dan tengah adalah tambatan perahu daripada nelayan yang di kecamatan Sario dan Senang,” terang Lakat.
Akhirnya, kata Sekda Lakat pengembang diingatkan soal tambatan perahu nelayan pada saat itu.
Bukan hanya itu, karena muncul lagi ketika DPRD Kota Manado mengadakan rapat dipertanyakan kenapa Pemkot hanya melakukan proses keramaian dan perekonomian di wilayah selatan dan tengah, kenapa di utara dikebelakangkan pada saat itu.
“Pada prinsipnya Pemkot Manado ingin membagikan Kota Manado menyeimbangkan antara Selatan dan Utara dengan tidak menghilangkan hak-hak dari masyarakat yang ada di daerah terdampak. Nanti akan diatur nanti termasuk Side Plan nya dan hal -hal lainnya, ” terang Lakat.
Sekot Lakat yakin kalau memang berhasil bukan tidak mungkin di daerah utara ini akan jadi lebih hebat dari sebelumnya.
“Saya yakin hal-hal yang baik yang harus kita lakukan tentunya harus diatur dengan perencanaan yang matang. Karena kalau benar-benar matang kita bisa lihat hasilnya seperti yang sudah ada saat ini,” pungkasnya. (denny)