Minut – Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara dibawah kepemimpinan Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung, dalam hal ini Dinas Kesehatan, menggelar kegiatan Launching Aplikasi Rekam Medic Elektrik Minut Care dan Penyerahan Sertifikat Akreditasi Puskesmas, yang diselenggarakan pada Jumat, 19 Januari 2024.
Bupati Joune Ganda dalam penyampaiannya mengatakan, “Program Pemerintah Pusat untuk mendigitalisasi pelayanan kesehatan pemerintah Kabupaten Minahasa Utara saat ini mengimplementasikan meningkatkan sistem Pemerintahan berbasis elektronik dengan melaunching program yang namanya Minut Care.
Minut care ini satu sistem Rekam Data Medik (RDM) tentunya ini sangat membantu khususnya bagi tenaga kesehatan. Ini juga kita harus mampu menjaga kerahasiaan data karena rekam data pasien nantinya akan di input dalam aplikasi ini
Bagi tenaga kesehatan dengan mudah mengakses informasi data kesehatan pasien yang akan di rawat dan mempermudah bagi pasien dalam perawatan di RS dan masyarakat akan mendapatkan pelayanan prima melalui sistim digitalisasi ini melalui sistem Minut care ini”, ujar Bupati Joune Ganda.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara Stella Safitri, dalam laporannya mengatakan, “Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah sebuah aplikasi sistem informasi yang terintegrasi dan didesain multi user yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen Puskesmas, untuk mengimplementasikan visi dan misi Pemerintahan Kabupaten Minahasa Utara antara lain menjadikan Minahasa Utara menuju era digitalisasi atau go digital, maka dilaksanakan kegiatan launching aplikasi rekam medic elektrik minut care (Minahasa utara healthcare) bersama AdMedika (Telkom Group) di mana Minahasa Utara yang merupakan pilot proyek yang pertama menggunakan rekam medis elektronik versi terbaru yang sudah terintegrasi dengan satu sehat di kawasan Indonesia Timur.
Dalam implementasinya, SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu, admin sistem (manajemen user), pelayanan yang meliputi loket, poli BP/umum, poli gigi, poli KIA, UGD, rawat inap, distribusi obat serta mengidentifikasi penyakit terbanyak di wilayah kerjanya dan fitur-fitur yang bisa disesuaikan sebagaimana kebutuhan.
Setelah ini akan dilanjutkan dengan bridging dengan primary care, tujuannya agar petugas hanya cukup melakukan entry data ke satu sistem yang otomatis akan terinput ke sistem SIMPUS dan Pcare BPJS kesehatan dalam waktu bersamaan. Sehingga diharapkan efisiensi waktu dan ke akuratan data dan tenaga diperoleh”, ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara Stella Safitri dalam laporannya.
(enol)