
MANADO – Staf ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Prof Dr Harumi Krisnawaty didampingi Wakil Wali Kota Manado dr Richard Sualang, melihat langsung kondisi TPA Sumompo, Jumat (06/10/23).
Pada kesempatan tersebut Wakil Wali Kota didampingi oleh Sekda Kota Manado Dr Micler C.S Lakat, SH.MH, Asisten I Atto Bulo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Franky Porawouw, Kadis PUPR Jhon Suwu, Kadis Damkar Suprayatna dan Tim Percepatan Penanganan Kebakaran (TPPK) .

Dari pantauan speednews-manado.com, Staf ahli Menteri Lingkungan Hidup RI Prof Dr Harumi Krisnawaty terlibat percakapan yang serius dengan Wakil Wali Kota dr Richard Sualang dan Sekda Micler Lakat terkait kondisi TPA Sumompo yang saat ini TPPK masih berusaha untuk memadamkan api yang titiknya mulai berkurang.

Prof Dr Harumi Krisnawaty kepada sejumlah media mengatakan sebenarnya kunjungan tim ke Sulut untuk supervisi pengendalian Kebakaran hutan dan Lahan (Kahutla) se Indonesia kebetulan ditugaskan di Sulut.

Kata Harumi, kalau di Sulut dilihat dari trend Hot Spot relatif berkurang dibandingkan dengan daerah lain, terkait TPA Sumompo yang terbakar sejak 1 Oktober kalau tidak dikendalikan dengan cepat dikuatirkan bisa mempengaruhi berbagai aspek sosial ekonomi, karena ternyata TPA Sumompo ini tumpukannya sudah bertahun-tahun.

“Personil Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang ditugaskan di Sulut ikut membantu memadamkan api , jadi intinya kita berpartisipasi dan bahu membahu tentunya juga dengan mengirimkan personil dan peralatan serta menyediakan racun api dari KLHK,” ucap Harumy.

Ditempat yang sama Wali Kota Manado Andrei Angouw melalui Wakil Wali Kota dr Richard Sualang menjelaskan terkait perkembangan kondisi di TPA Sumompo.

“Saat ini kita lagi sementara melihat kebakaran di TPA Sumompo, dan bersyukur dalam beberapa hari ini sudah banyak perkembangan, karena kita tahu bersama situasi ini apinya tidak mudah dipadamkan karena adanya gas metan yang terperangkap didalam tumpukan sampah,” ujar Sualang.

Kata Wawali, berbagai cara, ikhtiar serta seluruh potensi yang ada termasuk TNI/Polri yang sudah membantu, bahkan hari ini ada staf ahli KLHK RI datang melihat langsung supaya bisa memberikan advice bagi Pemkot Manado untuk mengatasi kebakaran TPA ini.

“Tentunya juga kita harus melihat juga dampak dari kebakaran ini yang menghasilkan asap dimana di sekitar TPA ini ada pemukiman penduduk, dan kita berusaha meminimalisir efek dari asap ini dengan membagikan masker dengan mengedukasi masyarakat agar dalam beberapa hari ni harus memakai masker terutama untuk anak-anak jangan sampai mereka kena ISPA, makanya Puskesmas keliling kita suruh monitor agar disaat ada gangguan kesehatan langsung bisa ditangani,” tutur Sualang. (Lipsus)